Jakarta, MINA – Retno Lestari Priansari Marsudi kembali dipercaya sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) RI dalam pemerintahan Joko Widodo. Ia masuk dalam daftar 38 nama menteri dan pejabat setingkat menteri di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 yang diumumkan presiden pada Rabu (23/10).
Wanita kelahiran Semarang, 27 November 1962 itu merupakan Menlu RI perempuan pertama dalam sejarah Indonesia. Ia mengawali karier diplomatnya di Kementerian Luar Negeri RI sebagai staf di Biro Analisa dan Evaluasi untuk kerja sama ASEAN pada tahun 1986.
Selain itu, jebolan Hubungan Internasional FISIPOL-UGM itu pernah menduduki sejumlah posisi strategis seperti, sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedubes RI di Den Haag, Belanda (1997-2000), Direktur Kerjasama Intra dan Antar Regional Amerika dan Eropa (2001-1003), Dubes RI untuk Norwegia merangkap Islandia (2005–2008), dan Dubes RI untuk Kerajaan Belanda (2012).
Belum usai masa jabatanya di Belanda, pada 2014, istri Bagas Marsudi itu dipanggil ke Tanah Air untuk dipercaya Jokowi sebagai Menlu RI.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Hingga akhir periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi berakhir, Retno tidak pernah terkena reshuffle, bahkan ia dipercaya lagi untuk periode kedua ini.
Bukan tanpa alasan Presiden Jokowi memepertahankannya, berbagai pencapaian telah dihasilkan selama menjabat sebaga Menlu RI, seperti membawa Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB 2019 dan 2020, dan Anggota Dewan HAM PBB periode 2020 – 2022.
Selain itu, Ibu dua orang anak itu, juga berhasil memimpin dengan baik kebijakan luar negeri dan diplomasi Indonesia seperti, kehadiran Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Palestina, sentralitas Indonesia dan ASEAN di kawasan Indo-Pasifik, kontribusi Indonesia dalam krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar.
Retno Marsudi juga mendapatkan sejumlah penghargaan internasional, seperti, agen perubahan di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. Penghargaan tersebut diberikan oleh UN Women dan Partnership Global Forum (PGF) Pada 2017.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Kini ia akan memulai lembaran baru sebagai Menlu RI lima tahun ke depan, memimpin kebijakan luar negeri dan diplomasi Indonesia. (T/Sj/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?