New York, MINA – Indonesia dan 12 negara (Afrika Selatan, Australia, Chile, Georgia, India, Latvia, Lebanon, Mauritius, Meksiko, Norwegia, Perancis, Senegal) memprakarsai pernyataan bersama PBB untuk melawan penyebaran disinformasi COVID-19 atau “infodemic”.
Pernyataan dengan nama “Cross-Regional Statement on Infodemic in the Context of COVID-19” itu dimunculkan karena disinformasi memiliki dampak yang sangat berbahaya dan dapat memicu kekerasan serta memecah belah komunitas.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi mengharapkan pernyataan bersama infodemic di PBB tersebut akan semakin mempererat kerja sama internasional dalam mengatasi dampak disinformasi kala pandemi.
“Indonesia selalu berupaya mengedepankan fakta dan sumber resmi terkait COVID-19, untuk menghindari timbulnya mispersepsi informasi,” tegas Menlu seperti dikutip dari laman resmi Kemlu RI, Senin (15/6).
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Tunanetra Internasional
Tidak tanggung-tanggung pernyataan bersama tersebut telah memperoleh dukungan dari 132 negara anggota PBB.
Pernyataan bersama itu meminta semua pihak untuk segera mengatasi penyebaran disinformasi, dan menegaskan pentingnya akses yang dapat dipercaya, faktual, akurat dan informasi berbasis sains.
Kerja sama antara negara-negara, sistem PBB, organisasi regional, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya seperti pekerja media, media sosial, serta LSM memiliki peran penting untuk membantu mengatasi infodemic.
Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Dian Triansyah Djani mengharapkan agar prakarsa ini dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional, untuk selalu mencari informasi dari sumber-sumber yang terpercaya dan tidak mudah terpengaruh oleh berita palsu mengenai COVID-19 yang banyak beredar saat ini.
Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Banyumas, Jateng Terendam Banjir
“Kita harus lebih bijak dalam menyaring informasi maupun data yang tersedia, serta memastikan keakuratan informasi yang diterima, sebelum menyebarluaskan ke pihak-pihak lain,” lanjut Djani.
Pernyataan bersama ini juga menekankan peran kunci media yang independen dan bertanggungjawab dalam meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan kepercayaan, sebagai faktor penting untuk memastikan dukungan dari masyarakat umum, sebagai bagian dari upaya kolektif melawan COVID-19.
Cross-Regional Statement on Infodemic itu diharapkan akan semakin memperkuat sejumlah seruan dari berbagai tokoh, termasuk pernyataan Sekjen PBB, Antonio Guterres di forum PBB mengenai pentingnya dialog dan upaya bersama dalam melawan infodemic, guna membantu mewujudkan dunia yang lebih sehat, adil dan tangguh.(R/RE1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BNPB Pastikan Tanggap Darurat Sukabumi Berjalan Cepat dan Tepat