Minsk, MINA – Beberapa ribu orang berkumpul di Minsk setelah oposisi Belarusia menyerukan lebih banyak massa yang protes atas terpilihnya kembali Presiden Alexander Lukashenko yang disengketakan.
Kerumunan besar massa berkumpul di dekat stasiun metro Pushkinskaya di Ibu Kota pada Sabtu (15/8) untuk menghormati seorang pengunjuk rasa yang tewas di negara itu karena tindakan keras polisi pekan ini terhadap para demonstran, demikian dikutip dari TRT World.
Kondisi ini terjadi ketika Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara di telepon. Pemerintah Kremlin kemudian menyatakan keyakinannya bahwa semua masalah yang muncul di Belarusia akan segera diselesaikan.
“Masalah ini tidak boleh dieksploitasi oleh kekuatan destruktif yang berusaha merusak kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara dalam kerangka negara persatuan,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Para demonstran meletakkan bunga di lokasi di mana Alexander Taraikovsky (34) tewas pada hari Senin (10/8) dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi, sehari setelah pemilihan umum yang diklaim Lukashenko menang dengan 80 persen suara.
Banyak yang meneriakkan “pergi!” dan beberapa memegang foto pengunjuk rasa dengan luka memar yang parah, setelah muncul laporan tentang demonstran yang ditahan, dipukuli dan disiksa.
Yang lainnya membawa papan bertuliskan “tidak untuk kekerasan” dan “tidak ada lagi penyiksaan”.
Lebih dari 6.700 orang ditangkap dalam tindakan keras tersebut dan ratusan lainnya luka-luka.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Para pejabat telah mengkonfirmasi dua kematian dalam kerusuhan itu, termasuk Taraikovsky yang menurut mereka tewas ketika alat peledak meledak di tangannya selama protes, dan seorang pria lain yang tewas dalam tahanan setelah ditangkap di kota tenggara Gomel.
Pemakaman Taraikovsky diadakan pada hari Sabtu dan “pawai untuk kebebasan” direncanakan di Minsk tengah pada hari Ahad, setelah tokoh oposisi utama Svetlana Tikhanovskaya menyerukan demonstrasi baru pada akhir pekan. (T/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu