Baghdad, MINA – Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di dekat Zona Hijau berkeamanan tinggi di ibu kota Irak, Bagdad pada Jumat (25/10), mengingatkan kembali demonstrasi anti-pemerintah yang menewaskan lebih dari 150 orang awal bulan ini.
Pendemo diperkirakan akan semakin bertambah dengan dukungan penuh dari ulama populis Moqtada Al-Sadr, yang pendukungnya pada tahun-tahun sebelumnya melanggar Zona Hijau yang menjadi tempat kantor pemerintah dan kedutaan negara asing, demikian Nahar Net melaporkan.
Protes pertama kali meletus pada 1 Oktober untuk menuntut diakhirinya korupsi, pengangguran, dan perombakan kelas politik.
Aktivis menyerukan dimulainya kembali protes pada hari Jumat, yang menandai satu tahun Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi berkuasa dan batas waktu yang ditetapkan oleh pemimpin Syiah untuk memberlakukan reformasi yang diinginkan.
Baca Juga: PM Lebanon Sebut Serangan Israel ke UNIFIL Tindakan Kriminal
Satu dari lima orang hidup dalam kemiskinan di Irak dan pengangguran kaum muda mencapai sekitar 25 persen, menurut Bank Dunia.
Angka itu mengejutkan bagi negara produsen minyak terbesar kedua OPEC yang menurut peringkat Transparency International sebagai negara ke-12 paling korup di dunia. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Iran kepada Putra Mahkota Saudi: Israel Seret Kawasan Menuju Bencana