Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RIBUAN SEKOLAH DI NEPAL BUKA KEMBALI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Redaksi MINA - Ahad, 31 Mei 2015 - 23:23 WIB

Ahad, 31 Mei 2015 - 23:23 WIB

557 Views

sekolah di nepalLatipur-Nepal, 13 Sya’ban 1436/31 Mei 2015 (MINA) – Ribuan sekolah di Nepal telah dibuka kembali setelah lebih dari satu bulan negara itu dilanda dua gempa dahsyat dengan kekuatan  sebesar 7,8 skala richter.

Siswa di seluruh negeri menghadiri kelas pada Ahad (31/5) di ruang kelas sementara, yang terbuat dari bambu di halaman sekolah.

Dua gempa besar terjadi pada  25 April dan 12 Mei menewaskan lebih dari 8.000 orang dan melukai sedikitnya 20.000 warga lainnya.

Dengan sebagian besar gedung sekolah rusak atau tidak aman, Kementerian Pendidikan Nepal memerintahkan dibangun kelas darurat di ruang kelas sementara.

Baca Juga: Pengadilan Tinggi Islamabad Tolak Petisi Penghentian Deportasi Paksa Migran Afghanistan

Inspektur pemerintah yang dikirim ke sekolah-sekolah memberikan stiker hijau untuk bangunan yang aman atau stiker merah untuk yang rusak.

Al-Jazeera melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA),  bangunan utama di Sekolah Menengah Tinggi di Lalitpur, dekat Kathmandu,  rusak dan  retak oleh gempa bumi.

“Mereka telah membangun sejumlah ruang kelas dari bambu, dengan bantuan UNICEF dan LSM lokal,” pernyataan Kementerian Pendidikan. Kementrian menambahkan bahwa anak sekolah merasa senang bisa kembali ke sekolah.

Iswor Man Bajracharyan, salah seorang kepala sekolah mengatakan bahwa ada perasaan lega untuk kembali ke sekolah.

Baca Juga: Warga Rakhine Jarah Properti Muslim Rohingya di Tiga Desa Maungdaw

“Hari ini kami merasa lebih baik karena semua siswa telah kembali ke sekolah dengan bermain game dan menyanyikan lagu-lagu,” ujarnya.

Dia mengatakan itu tidak mudah bagi banyak orang untuk mienyesuaikan setelah gempa, meskipun sekolah dimulai lagi.

Dia menambahkan bahwa sekolah sedang menunggu pemerintah untuk menyediakan uang untuk membangun kembali bangunan utama.

Diperkirakan bahwa lebih dari 90 persen sekolah hancur di beberapa distrik seperti Gorkha, Sindhupalchok, dan Nuwakot. Hampir 24.000 ruang kelas rusak atau hancur.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Lakukan 532 Pelanggaran HAM Selama Juni

Pemerintah Nepal memperkirakan biaya rekonstruksi sekitar 7 milyar dolar (sekitar Rp92 triliun), dan bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk membangun negeri itu kembali. (T/P005/P4).

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Festival Asia di Fukui Jepang, Budaya Indonesia Tampil Mempesona

Rekomendasi untuk Anda