Houston, MINA – Ribuan warga Houston, Negara Bagian Texas, Amerika Serikat, rela berpanas-panas dalam antrian pada Senin (8/6) menghadiri penghormatan terakhir bagi George Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun yang terbunuh oleh polisi kulit putih pada 25 Mei di Minneapolis.
Kematiannya telah memicu gelombang kemarahan dan protes anti-rasisme di seluruh AS dan di dunia.
Dikutip dari TRT World, beberapa orang di kerumunan mengenakan kemeja yang dicetak dengan frasa “I can’t breathe” (Saya tidak bisa bernapas), kata-kata terakhir Floyd yang diucapkan saat lehernya ditindih oleh lutut polisi selama hampir 9 menit.
Sementara sebagian pelayat lain mengangkat tinju mereka di atas peti mati sebagai simbol kekuatan dan solidaritas orang kulit hitam.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pelayat harus memakai masker di dalam gereja dan hanya bisa tinggal selama beberapa detik di depan peti mati emas yang terbuka, aturan diberlakukan karena krisis virus corona yang masih berlangsung.
Bagi Joseph Qualls, teman sekolah menengahnya, kematiannya terasa sangat menyakitkan.
“Dia adalah orang pertama yang saya kenal di lingkungan saya untuk mendapatkan beasiswa,” kata pemilik toko pangkas berusia 38 tahun itu. Dia menghadiri acara duka itu bersama istrinya Candice.
Warga Houston lainnya, Kelvin Sherrod (41), membawa istri dan dua putranya yang berusia delapan dan sembilan tahun. Seluruh keluarga mengenakan T-shirt hitam bertuliskan “Saya tidak bisa bernapas.”
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
“Mereka bertanya kepada kami, ‘Apa yang terjadi, mengapa mereka melakukan ini pada orang ini?’,” kata Sherrod tentang anaknya.
“Tidak masalah berapa usia Anda, itu mempengaruhi kita semua,” tambah Sherrod.
“Berada di sini bersama anak-anakku sangat berarti,” katanya. “Ini adalah masa dalam sejarah dan mereka akan ingat bahwa mereka adalah bagian darinya.” (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan