Illinois, MINA – Ribuan orang, mayoritas non-Muslim, mendatangi sebuah masjid di Waukegan, Illinois, Amerika Serikat (AS), untuk menghadiri acara Hari Masjid Terbuka.
Ajang open house itu dilaksanakan untuk mengadakan pendekatan dengan kalangan non-Muslim dan meluruskan kesalahpahaman yang berkembang seputar Islam, Chicago Tribune melaporkan yang dikutip MINA, Senin (21/8).
Syeikh Azfar Uddin, imam Masjid Islamic Foundation North, mengatakan Perdana Menteri Spanyol yang menyebut serangan teror mematikan baru-baru ini di Barcelona sebagai contoh “terorisme jihad”, dia tidak tahu arti sebenarnya dari kata jihad.
Komentar imam itu muncul saat sesi tanya-jawab dari sebuah acara open house yang diselenggarakan di masjid tersebut pada hari Hari Masjid Terbuka Nasional yang pertama di hari Sabtu (19/8).
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Pertanyaan tentang jihad dan busana yang dikenakan oleh wanita Muslim dijawab oleh imam dan perwakilan masjid lainnya. Imam menjelaskan bahwa jihad secara sederhana berarti “berjuang”.
“Ada berbagai jenis jihad. Menahan diri untuk tidak bergosip (bergunjing) juga bisa disebut jihad,” ujar Imam Azfar.
Menjawab pertanyaan seperti itu, membersihkan kesalahpahaman, dan memberikan kesempatan kepada anggota masyarakat non-Muslim untuk mengetahui ajaran Islam secara benar adalah tujuan Hari Masjid Terbuka Nasional.
Sabeel Ahmed, salah satu direktur Masjid Islamic Foundation North, yang terletak di dekat Libertyville dan Waukegan, mengatakan masjid itu adalah satu dari sekitar 100 masjid yang berpartisipasi dalam hari open house nasional.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Ada begitu banyak kesalahpahaman yang berkembang di luar sana, terutama setelah kejadian di Barcelona dan sejumlah tempat yang berbeda,” ujarnya, mengacu pada tindakan teroris yang dilakukan atas nama Islam.
“Kami ingin memastikan rekan-rekan Amerika mengetahui dan mendapatkan informasi yang benar tentang Islam dari umat Islam dan sumbernya, yaitu Al-Quran. Acara ini memberikan mereka kesempatan untuk mendapatkan informasi yang benar,” ujarnya.
Ribuan orang yang menghadiri acara itu dijamu makan siang, salinan AL-Quran gratis, dan ceramah singkat dari Ahmed.
Hijab
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Beberapa wanita yang hadir bertanya mengapa wanita Muslim dituntut untuk memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh mereka atau berhijab.
Seorang anggota komunitas masjid, Helena Abushamma, menjawab, “Sejak awal Tuhan memerintahkan pria dan wanita untuk berpakaian sopan. “Ibunda (Nabi Isa), Maryam, adalah teladan saya dalam hal fesyen.”
Abushamma mengatakan dia berpakaian sopan karena dia tidak ingin menjadi objek seksual kaum pria atau orang lain dan agar lebih mudah dikenal secara personal.
Mengenakan jilbab dan berpakaian sopan hanyalah satu bagian kecil dari kriteria dan syarat menjadi seorang Muslim yang baik.
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
“Yang lebih penting adalah bagaimana saya berinteraksi, tingkah laku, bagaimana saya memperlakukan orang dan bagaimana saya mengendalikan diri,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Ahmed menjelaskan kepada hadirin bahwa pria juga diharuskan berpakaian sopan.
“Pria harus mengendalikan diri dan menjaga kaum perempuan,” kata dia. “Kita harus mengendalikan diri kita dengan tuntunan Tuhan.”
Wali Kota Waukegan, Sam Cunningham, memuji masjid tersebut karena telah membuka pintu bagi masyarakat dan memajukan kemaslahatan masyarakat Muslim setempat untuk mendidik tetangga non-Muslim mereka.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Dia mengatakan acara tersebut telah menginspirasinya untuk menggelar acara serupa di Balai Kota Waukegan.
“Selalu ada sisi lain dari cerita ini, dan inilah sisi yang perlu didengar dan dimengerti, sesuatu yang mendidik” ujarnya.
“Jadi saya katakan kepada Anda bahwa saya akan membuka lebar-lebar pintu balai kota dan menggelar acara seperti ini di malam hari, kami akan mengundang mereka ke kota Waukegan dan balai kota untuk memberi kita pemahaman dan pendidikan yang lebih baik tentang agama Islam.”
Lynn Hepler, seorang penduduk Vernon Hills, mengatakan bahwa dia menghadiri open house di hari Sabtu karena dia marah dengan retorika tentang Muslim dan kelompok minoritas lainnya yang datang dari pemerintahan Donald Trump.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
“Jika kita berpegang pada konstitusi kita dan cita-cita yang lebih tinggi yang membawa negara ini bersama, saya pikir kita akan jauh lebih baik daripada apa yang saya lihat sekarang yang dipertontonkan di tingkat nasional.”
Gloria Walsh, seorang warga Mundelein yang menghadiri open house tersebut, mengatakan bahwa dia juga kecewa dengan retorika yang mendiskreditkan dan memojokkan umat Islam di tingkat nasional. (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dua Kapal Tenggelam di Yunani, Satu Tewas Puluhan Hilang