Yerusalem, MINA – Ribuan warga Palestina menggelar pawai kepulangan ke-26 yang diadakan tahun ini di tanah desa Al-Lajjun, utara Palestina, sebagai bagian dari kegiatan memperingati ulang tahun ke-75 dari Hari Nakbah.
Pawai digelar dengan judul “Kami Telah Kembali” dan “Kami Kembali ke Desa Pengungsi Lajoun”, atas undangan Asosiasi Membela Hak-Hak Pengungsi dan Komite Tindak Lanjut untuk Orang Arab di Pedalaman Palestina (Ahlia). Quds Press melaporkan, Rabu (26/4/2023).
Para peserta pawai mengibarkan bendera dan spanduk Palestina bertuliskan nama-nama desa Palestina yang terlantar, dan foto-foto tahanan yang sakit kanker Walid Daqqa, putra kota Baqa al-Gharbia, selain meneriakkan seruan untuk kebebasan dan hak untuk kembali.
Pawai dimulai dengan berdiri menyanyikan lagu kebangsaan, dan kemudian pernyataan sumpah untuk kembali dan tidak menyerahkan tanah air apa pun yang terjadi, dan melestarikannya untuk generasi mendatang.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ketua panitia Muhammad Baraka, mengatakan, “Hari kemerdekaan mereka adalah hari malapetaka kami. Kami adalah korban dari apa yang disebut negara Yahudi.”
Dia melanjutkan, “Dalam menghadapi tingkat rasisme dan fasisme yang belum pernah terjadi sebelumnya, kami menantang dan menghadapinya. Semua aksi fasismenya tidak akan melemahkan kami, dan tidak akan membuat kami mundur satu inci sekalipun.”
Sejumlah warga dari desa-desa yang terlantar di wilayah Galilea, termasuk Hattin, Meaar, Damoon dan Al- Ghabisiyya.
Desa Lajjun terletak 16 kilometer barat laut Jenin di Tepi Barat, dan sekitar lima kilometer utara Umm al-Fahm di segitiga utara, di pedalaman Palestina yang diduduki.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Desa itu jatuh pada 30 Mei 1948 di tangan pendudukan Zionis, dan penduduknya yang diperkirakan berjumlah 1.250 orang, diusir pada tahun Nakbah. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka