Beirut, MINA – Ribuan warga Suriah dari wilayah pesisir yang dilanda konflik sektarian mengungsi ke negara tetangga Lebanon, sebagian besar melalui penyeberangan tidak resmi, setelah sekitar 1.000 orang tewas di sana dalam bentrokan dan pembantaian, sebagian besar warga sipil.
Dilansir dari Nahar Net, badan pengungsi PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (10/3) bahwa menurut otoritas setempat, 6.078 orang telah tiba di sekitar selusin desa di Provinsi Akkar, Lebanon Utara.
Mereka menyelamatkan diri dari pertempuran dan pembunuhan massal, sementara kedatangan di bagian lain negara itu masih diverifikasi.
Lebanon menampung lebih dari 755.000 pengungsi Suriah yang terdaftar, dengan ratusan ribu lainnya diyakini tidak terdaftar.
Baca Juga: Suriah Umumkan Berakhirnya Operasi Militer di Wilayah Pesisir
Sejak jatuhnya Assad, arus pengungsi mulai berbalik. PBB melaporkan bahwa hampir 260.000 pengungsi Suriah telah kembali ke kampung halamannya sejak November, sekitar setengahnya berasal dari Lebanon.
suriah/">Pemerintah sementara Suriah pada Senin mengumumkan berakhirnya operasi militer selama beberapa hari terhadap pemberontak, yang setia kepada presiden terguling Bashar Assad dan keluarganya dalam pertempuran terburuk sejak berakhirnya perang saudara selama 13 tahun pada bulan Desember.
Pengumuman Kementerian Pertahanan tersebut muncul setelah serangan mendadak oleh orang-orang bersenjata dari komunitas Alawite terhadap patroli polisi di dekat kota pelabuhan Lattakia pada Kamis (6/3), yang berubah menjadi bentrokan yang meluas di seluruh wilayah pesisir Suriah.
Kelompok-kelompok pemantau mengatakan ratusan warga sipil tewas. Organisasi pemantau yang berbasis di Inggris, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan bahwa 1.130 orang tewas dalam bentrokan tersebut, termasuk 830 warga sipil. []
Baca Juga: PM Baru: Kanada Akan Menang Perang Dagang Lawan AS
Mi’raj News Agency (MINA)