Gaza Utara – Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Beit Lahia, Gaza Utara, yang telah dibuka sejak 1 Februari 2025 melayani sekitar 100-150 pasien per harinya.
Emergency Medical Team (EMT) MER-C ke-7 yang terdiri dari empat relawan medis yaitu dua dokter spesalis penyakit dalam . dr. Hadiki Habi dan dr. Ni Nyoman Indirawati Kusuma, satu dokter spesialis bedah saraf dr. Eka Budhi Satyawardhana, serta satu perawat Puren Prasetiyadi, turut mendukung pelayanan IGD RS Indonesia.
Ketua Tim EMT MER-C ke-7, dr. Hadiki Habib mengatakan, pasien yang ditangani terdiri atas kasus-kasus penyakit kronik yang mengalami perburukan seperti infeksi saluran nafas, gagal jantung, diabetes dan hipertensi tidak terkontrol, kasus luka akibat kecelakaan domestik serta penembakan di buffer zone oleh tentara penjajah.
“Tim bertugas selama lima kali sepekan, mulai pukul 09.00-18.00. Kasus-kasus yang perlu rawat inap dirujuk ke rumah sakit di Gaza City,” ujarnya.
Baca Juga: Pasukan Israel Serang Anak Palestina, Tangkap 11 Warga
Ia juga mengatakan, saat ini wilayah Gaza Utara semakin ramai. Kondisi pengungsian, keterbatasan sumber makanan serta tempat tinggal dan air bersih berisiko menimbulkan banyak masalah kesehatan. Untuk itu, perlu ada fasilitas kesehatan pendukung.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tahanan Palestina Bakar Kaos Gambar Bintang David yang Dipaksakan Israel