Moskow, MINA – Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mezentsev mengumumkan, negaranya telah menjanjikan untuk memberikan dukungan $ 1 miliar dolar kepada Pemerintahan Suriah Bashar Al-Assad untuk pembangunan infrastruktur dan ekonomi, juga memutuskan membuka misi perdagangan di Ibukota Damaskus.
Dukungan Moskow disampaikan di tengah konferensi dua hari tentang kembalinya pengungsi Suriah, di Damaskus Jumat (13/11), di mana delegasi Rusia dikirim untuk mewakili sekutu rezim tersebut, demikian MEMO melaporkan.
Dukungan tersebut diumumkan Mikhail Mezentsev, untuk tujuan kontribusi terhadap rekonstruksi Suriah. Pejabat Rusia dan Suriah akan menandatangani delapan nota kerjasama di bidang energi, adat istiadat, dan kegiatan pendidikan sebagai bagian dari kontribusi itu.
Untuk memastikan perjanjian difasilitasi dan dilaksanakan dengan benar, Rusia akan segera mendirikan kantor perdagangan di Damaskus.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Konferensi dihadiri sejumlah negara termasuk Iran, China, Venezuela, India, Kuba, Kyrgyzstan, Yordania, Lebanon, Uni Emirat Arab, dan Brasil. Banyak di antara peserta itu tidak menampung banyak pengungsi Suriah. Sementara negara-negara yang banyak menampung pengungsi seperti Turki dan negara-negara Uni Eropa menolak hadir pada konferensi itu.
Assad dan Rusia yang menjadi tuan rumah konferensi itu dikritik oleh banyak orang di komunitas internasional sebab, mereka menganggap wilayah yang dikuasai rezim itu aman. Akan tetapi, banyak bukti para pengungsi yang kembali ke daerah mereka di bawah kendali rezim menjadi sasaran penangkapan, penahanan dan penyiksaan dinas keamanan Suriah.
Rusia, secara militer membantu pemerintah Suriah dalam konflik sejak intervensinya pada 2015, tetap teguh dalam pandangannya bahwa pengungsi Suriah yang melarikan diri dari penindasan rezim dan perang saudara yang terjadi selanjutnya harus dikembalikan ke negara itu.
Kementerian Luar Negeri Moskow diwakili oleh utusan khusus Alexander Lavrentiev dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov pada konferensi itu menyatakan, banyak kamp pengungsi penuh sesak di Suriah utara harus dibongkar untuk mencegah pembentukan sarang terorisme.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Ia mengakui, pemulangan pengungsi akan memerlukan kondisi kehidupan yang layak dan rekonstruksi daerah yang rusak di bawah kendali rezim, yang bertujuan untuk berkontribusi dengan pemberian dukungan $ 1 miliar dolar. (T/R4/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza