Damaskus, MINA – Presiden Suriah Bashar al-Assad, Kamis (31/10), mengatakan dia tidak ingin membuat Turki jadi musuh meskipun terjadi pertikaian antara pasukan mereka di utara negara itu.
Namun Assad mengatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan sendirinya adalah “musuh” karena kebijakan bermusuhan dengan Suriah dan ditentang oleh sebagian besar elit politik negaranya.
“Kami harus memastikan kita tidak mengubah Turki menjadi musuh dan inilah peran teman-teman seperti Rusia dan Iran,” kata presiden dalam wawancara yang direkam sebelumnya di televisi pemerintah seperti dilansir CNA.
Turki mendukung pasukan oposisi Suriah yang memerangi pemerintah Assad selama perang delapan tahun yang telah menewaskan lebih dari 370.000 orang.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Bulan ini Ankara melancarkan operasi lintas perbatasan utara Suriah melawan pasukan Kurdi.
Sesuai kesepakatan, patroli gabungan Turki-Rusia dimulai di daerah dekat perbatasan Suriah pada Jumat setelah Kremlin mengatakan pejuang Kurdi Suriah telah ditarik sesuai dengan ketentuan perjanjian antara Ankara dan Moskow.
Pada Kamis, Assad mengatakan kesepakatan itu “sementara.”
“Kami harus membedakan antara tujuan utama atau strategis … dan pendekatan taktis,” kata Assad. Ia menekankan pasukannya pada akhirnya akan merebut kembali wilayah yang diambil oleh Ankara dalam serangan terbarunya. (T/R11/RS1)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Mi’raj News Agency (MINA)