RUSIA BLOKIR EKSPOR TURKI

Antrian truk asal Turki di perbatasan Rusia. (Foto: Twitter)
Antrian truk asal di perbatasan . (Foto: Twitter)

Ankara, 14 Safar 1437/27 November 2015 (MINA) – Osman Bagdatlioglu, Ketua Persatuan Produk dan Tanaman Hias Turki mengatakan, pihak berwenang Rusia memulangkan kembali beberapa truk Turki sarat muatan bunga ekspor pada Rabu (25 November 2015).

“Enam truk kembali kemarin. Kami menghentikan semua pengiriman. Kami menghentikan pengiriman dengan pesawat juga,” kata Bagdatlioglu kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Secara resmi tidak ada kendala, tapi kami menemukan orang-orang yang tidak resmi. Ini akan berdampak besar pada segmen komersial kami dalam jangka pendek dan menengah. Di Eropa, salah satu mitra terbesar kami adalah Rusia,” katanya.

Penyumbatan barang juga dilaporkan oleh Adnan Dalgakiran, anggota dari Majelis Eksportir Turki yang mencuit pada Rabu malam, “Masuknya barang Turki telah diblokir di pabean Rusia.”

Pengusaha lain dengan status tidak mau disebutkan namanya mengatakan, semua truk yang membawa produk Turki diminta menunggu di perbatasan, terlepas dari plat kendaraan mereka.

“Di perbatasan, mereka memeriksa setiap truk tunggal, lisensi, apa pun plat kendaraan yang membawanya. Mereka memeriksa segala sesuatu tentang produk,” katanya.

“Mereka menghitung produk, memeriksa beratnya, dan lainya, mencari alasan untuk membuat mereka menunggu atau mengirim pulang kembali,” tambahnya.

Sementara itu, beberapa warga Turki yang dikonfirmasi Al Jazeera mengatakan, dengan mencari-cari alasan, Rusia memulangkan wisatawan Turki yang mencoba masuk Rusia dan menunda masuknya warga Turki yang berizin kerja atau tinggal.

Sejak 2011, wisatawan Turki dan Rusia telah saling melakukan perjalanan antara kedua negara tanpa visa, menyusul perjanjian yang ditandatangani kedua negara.

Cevdet Seylan, seorang pengusaha di bidang perdagangan di kota Kazan mengatakan, pihak berwenang Rusia membuatnya dan warga Turki lainnya menunggu di bandara Kazan selama satu jam saat memasuki negara itu pada Rabu.

“Polisi pergi ke alamat tempat tinggal kami, memeriksa informasi kami dan kemudian kami diizinkan untuk masuk ke negara itu,” kata Seylan kepada Al Jazeera.

“Pada (malam) 24 November, ada juga penggerebekan di kediaman warga Turki dan kafe yang dikelolah warga Turki. Mahasiswa dan profesional ditahan. Mereka dibebaskan setelah diperiksa,” tambahnya.

Pemerintah Rusia telah mengisyaratkan langkah-langkah komersial baru dalam melawan Turki, menyusul ditembakjatuhnya pesawat perang negara itu oleh Turki di Suriah dekat perbatasan.

Turki memang telah memperingatkan Rusia atas pelanggaran wilayah udara beberapa kali sebelum pada Selasa (24 November 2015) pasukan udara Ankara menembak pesawat perang Rusia Su-24. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0