Duta Besar: Rusia Tidak akan Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

Jakarta, MINA – untuk Indonesia menegaskan, negaranya tidak akan memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke . 

Penegasan tersebut disampaikan Dubes Vorobieva terkait pengumuman Perdana Menteri (PM) Scott Morrison yang berencana memindahkan Kedubes Australia  ke Yerusalem mengikuti langkah Amerika Serikat (AS). 

“Kami tidak berencana memindahkan kedutaan kami. Posisi kami jelas mendukung solusi dua negara,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (17/10). 

Ia menjelaskan, pihaknya sejalan dengan Indonesia yang mendukung solusi dua negara terhadap penyelesaian isu Palestina-Israel.

“Kami berpikir bahwa jika rencana pemindahan kedutaan Australia ke Yerusalem terjadi, maka hal itu tidak membantu penyelesaian konflik yang sangat sensitif ini,” katanya.

Vorobieva berharap rencana tersebut tidak terjadi, justru akan memperburuk proses perdamaian antara Palestina-Israel. “Rencana tersebut tentu tidak menyelesaikan isu Palestina,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Australia Scott Marrison pada Selasa (16/10) mengatakan akan mempertimbangkan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan kedutaannya ke sana dari Tel Aviv. 

Morrison mengatakan pemikirannya memindahkan Kedubes ke Jerusalem juga setelah mendengar saran mantan Duta Besar Australia untuk Israel, Dave Sharma. Morisson sedang berjuang memenangkan pemilu. Jika ia gagal mempertahankan pemilih Sydney, Wentworth, ia akan dipaksa menjadi pemerintah minoritas. Dia membantah bahwa komentarnya pada hari Selasa ditujukan untuk mendapatkan suara pemilih komunitas Yahudi yang besar di Wentworth.

Sementara pendahulu Morrison, Malcolm Turnbull, telah menolak untuk mengikuti AS untuk memindahkan kedutaan Australia ke Yerusalem.(L/R04/RS3) 

Mi’raj News Agency (MINA) 

Wartawan: Nidiya Fitriyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.