Moskow, 30 Muharram 1437/12 November 2015 (MINA) – Rusia dan Iran pada Rabu memperingatkan pemain internasional lainnya agar tidak menghalangi pembicaraan langsung antara pemerintah Suriah dan oposisi yang bertujuan mengakhiri perang.
Sekitar 20 negara dan badan-badan internasional akan bertemu di Wina, Austria, Sabtu (14/11), mencoba mencapai kemajuan atas rencana perdamaian Suriah.
Rencana perdamaian akan mencakup gencatan senjata antara rezim Bashar Al-Assad dengan beberapa kelompok oposisi moderat, dan pembicaraan untuk menemukan solusi politik.
Perwakilan dari rezim atau oposisi diharapkan menghadiri tahap dialog tersebut, Nahar Net melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Pemain luar harus membantu pihak mencapai kesepakatan dan tidak menggantikan negosiasi intra-Suriah atau mencoba untuk mengantisipasi hasil mereka,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia setelah pembicaraan telepon antara Sergei Lavrov dan mitranya dari Iran, Mohammad Javad Zarif.
Rusia dan Iran adalah pendukung terkuat Assad dan keduanya terlibat secara militer membantu pasukan rezim bertempur di lapangan.
Amerika Serikat dan negara Barat lainnya, serta pemain regional seperti Arab Saudi dan Turki, sangat menentang Assad dan menuntut penghapusannya dari kekuasaan sebagai syarat utama resolusi politik konflik Suriah. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata