Kupang, MINA – Wakil Sekjen Wahdah Islamiyyah Sabarudin Syamsir mengatakan, kehadiran organisasinya bukan sebagai rival terhadap ormas-ormas lain yang telah ada.
“Kehadiran Wahdah bukanlah sebagai rival ormas-ormas lain, melainkan penyokong. Karunia yang besar adalah ketika kita mampu mengamalkan syariat Islam secara baik dan benar,” kata Sabarudin dalam sambutannya pada pengajian umum dan Musyawarah Kerja 1 Wahdah Islamiyyah DPW Nusa Tenggara Timur (NTT) di Masjid Nurul Iman Oebobo, Kupang, Ahad (8/4).
Ia mengungkapkan bahwa Wahdah Islamiyyah telah memiliki 157 cabang dengan 20 DPW. Hasil muktamar lalu Wahdah Islamiyyah menargetkan akan eksis di seluruh Indonesia pada 2030.
“Wahdah bersifat terbuka dan siap diberi masukan dan nasehat,” tambahnya.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Kepala Biro Mi’raj News (MINA) Kupang Ardan Syah melaporkan, acara dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama (MUI) NTT, aktivis Aqsa Working Group (AWG) NTT, dan ratusan undangan lainnya yang mayoritas dari kalangan para pemuda dan mahasiswa.
Pada gilirannya, Ketua Wahdah Islamiyyah DPW NTT Abdullah Syahrul mengatakan, pembentukan DPD Wahdah Islamiyyah di beberapa kabupaten telah berhasil, di antaranya di Kota Kupang, Kab. Nagekeo, Kab. Lembata, dan Kab. Ende.
“Pembentukan DPD bukanlah menjadi tujuan utama. Namun, tujuan utamanya adalah untuk mendakwahkan Islam dan pemahaman ahlu sunnah wal jama’ah,” kata Abdullah.
Menurutnya, jika kebatilan saja dapat berkembang pesat dangan manajemen yang baik, maka kebenaran dan kebaikan Islam juga harus bisa berkembang dengan menajemen yang baik. (L/B03/RI-1/P1)
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren