Jakarta, MINA – Dalam menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah yang jatuh hari Selasa (11/9), Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau tahanan beragama Islam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Nevada (Rutan) seluruh Indonesia melaksanakan kegiatan Do’a Bersama dan Deklarasi Hapus Buta Huruf Al-Quran secara serentak, Senin.
“Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai resolusi awal memulai catatan pahala di awal Tahun Baru Islam. Dengan niat tulus dan ikhlas, kita semua berharap menjadi insan Illahi yang lebih baik dan bertakwa,” ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami.
Deklarasi “Hapus Buta Huruf Al-Quran” merupakan wujud kesadaran akan pentingnya membaca Al-Quran.
Selain itu, edukasi melek huruf Al-Quran juga menjadi bagian dari pelaksanaan program pembinaan kepribadian dalam bentuk pendidikan spritual sekaligus pendidikan intelektual yang diwajibkan bagi WBP beragama Islam.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Dalam deklarasi yang dilakukan oleh seluruh WBP beragama Islam tersebut, para WBP bertekad untuk belajar membaca, menulis dan memahami Al-Quran, menjalankan seluruh kewajiban ibadah agama Islam dengan baik dan benar serta mengikuti seluruh program pembinaan dengan baik sesuai aturan yang berlaku.
Selain deklarasi tersebut, acara juga dirangkaikan dengan doa bersama, penyerahan Al-Quran kepada WBP serta tausiyah tentang Iqro’ dan Fadhilah Membaca Al-Quran.
“Mari kita bermunajat kepada Sang Pencipta untuk negeri kita tercinta khususnya bagi Pemasyarakatan agar dapat melewati permasalahan dan tantangan, juga agar Revitalisasi Pemasyarakatan dapat segera terwujud dan menjadi solusi nyata bagi permasalahan utama Pemasyarakatan,” harap Utami.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Harus Sulianto menegaskan, kegiatan hari itu diharapkan dapat menjadi bekal keimanan hingga saatnya warga binaan kembali ke masyarakat.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
“Bukan hanya tentang pendidikan keagamaan, tetapi juga mengasah tingkat intelektual mereka dengan mampu membaca Al-quran dengan baik dan benar,” ujar Harun
Adapun kegiatan doa bersama dan deklarasi hapus buta huruf Al-Quran yang dilaksanakan tersebut merupakan wujud Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) untuk terus berkomitmen mendukung program Nawacita dalam hal meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, melakukan revolusi karakter bangsa, memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui berbagai program pembinaan bagi WBP. (R/ais/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III