Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandera Israel di Gaza Peringatkan Genosida Zionis Sebabkan Kematian Mereka

Arina Islami - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

Sandera Israel Agam Berger yang dibebaskan oleh Hamas di Gaza diterima oleh militer Israel. (Gambar: screencrab video)

Gaza, MINA – Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok Palestina Hamas, merilis sebuah video pada awal pekan ini yang menampilkan dua sandera Israel memperingatkan bahwa genosida terbaru Zionis Israel di Gaza dapat mengakibatkan kematian mereka.

Berjudul “Tell Them, Ohad“, video tersebut memperlihatkan para sandera mendiskusikan kondisi mental, fisik, dan keamanan mereka. Mereka meminta sesama sandera yang telah dibebaskan dalam pertukaran tahanan untuk berbicara tentang penderitaan mereka.

Sandera nomor 21 mengatakan, mereka “melihat kematian” di depan mata mereka saat perang genosida Israel kembali terjadi di Gaza. Anadolu Agency melaporkan, Selasa (25/3).

Ia memperingatkan bahwa “serangan-serangan ini akan membawa kehancuran bagi kita,” kata dia.

Baca Juga: Malam ke-26 Ramadhan, 100.000 Jamaah Shalat Tarawih di Masjidil Aqsa

Para sandera juga menyoroti penderitaan mereka akibat kekurangan makanan, air, dan pasokan medis setelah Zionis Israel menutup penyeberangan pada awal Maret.

“Ketika kesepakatan gencatan senjata dimulai (pada bulan Januari) dan penyeberangan dibuka, para pejuang Hamas bersemangat dan peduli untuk menyediakan semua yang kami butuhkan dan semua yang kami minta. Bukan hanya memberi kami makan, tetapi juga membuat kami merasa sehat,” kata sandera nomor 21.

“Memang, kami mulai merasakan bahwa tidak ada lagi rasa lapar dan kami mulai menghirup udara segar. Kami percaya bahwa ini akan berakhir. Tepat saat akhir semakin dekat, kami menerima pukulan berat (pada tanggal 18 Maret),” tambahnya.

Tentara Zionis Israel melancarkan serangan udara dadakan di Jalur Gaza pada tanggal 18 Maret 2025, menewaskan sedikitnya 730 orang dan melukai hampir 1.200 lainnya meskipun ada gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada sejak 19 Januari.

Baca Juga: Jumlah Jurnalis yang Tewas di Gaza Meningkat Menjadi 207 Orang

Zionis Israel memperkirakan bahwa 59 sandera Israel saat ini ditahan di Gaza, 24 di antaranya masih hidup. Sementara itu, lebih dari 9.500 warga Palestina masih berada di penjara Israel, mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, serta banyak di antaranya yang meninggal dunia, menurut organisasi hak asasi manusia Palestina dan Israel serta laporan media.

Sementara itu, sandera nomor 22, mendesak rekan-rekan tawanan yang sudah dibebaskan selama kesepakatan gencatan senjata pada 19 Januari untuk berbicara tentang pengalaman mereka.

Ia mengkritik upaya Zionis Israel untuk membungkam mereka, dengan mengatakan, “Cukup dengan pemerintah ini yang membungkam suara kami. Cukup, cukup, cukup. Para tahanan yang bersama kami sebelumnya dan sekarang dibebaskan — beri mereka kesempatan untuk berbicara dan mengungkapkan pendapat mereka.”

Ia juga mengirim pesan kepada mantan sandera Hamas, Ohad, dengan mengatakan: “Anda duduk bersama kami. Bicaralah atas nama kami. Jelaskan kepada semua orang apa yang telah kami alami.”

Baca Juga: Zionis Israel Kembali Serang RS Nasser di Khan Younis, Pimpinan Pejuang Palestina Syahid

“Kalian tahu betapa besar penderitaan yang kami alami di sini. Jelaskan kepada mereka betapa sulitnya bagi saya untuk tinggal di sini setiap hari tanpa putra dan istri saya,” tambahnya.

Ohad adalah salah satu tawanan yang dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Serang Kantor Palang Merah Internasional di Rafah, Sebut Salah Identifikasi

Rekomendasi untuk Anda