Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Santri Al Fatah Jambi Akan Ikuti Simaan Akbar

Nur Hadis - Ahad, 19 Desember 2021 - 06:37 WIB

Ahad, 19 Desember 2021 - 06:37 WIB

53 Views

Sarolangun, Jambi, MINA – Sekitar 250 santri Pondok Pesantren Al Fatah Jambi diperkirakan akan mengikuti acara Simaan Akbar, Ahad (19/12) ini yang mengusung tema “Meraih Keistimewaan Al Quran.”

Simaan akan diadakan di Bathin VIII, Sarolangun, Jambi dan melibatkan wali murid sebagai penyimak anaknya,” demikian   Mudir Ponpes Hafidz Al-Fatah, Makmum Saleh, saat diwawancarai MINA, Sabtu (18/12).

Sengaja dilakukan demikian agar terjalin kedekatan di antara orangtua maupun anak terhadap Al-Qur’an.

Insya Allah ada sekitar 250 santri yang akan mengikuti simaan besok, yang akan langsung disimak oleh para wali santri atau orangtua mereka sendiri,” katanya .

Baca Juga: Salma Fadilah Azzahro, Cahaya dari Pesantren Tahfidz Nurul Bayan

Ia menegaskan pentingnya peran orangtua terhadap anaknya dalam menghafalkan Al-Qur’an.

“Dukungan orang tua itu sangat penting bagi kelancaran anak dalam menghafalkan kalam Allah, karenanya sengaja besok kami hadirkan orangtua santri, agar mereka juga bisa melihat secara langsung proses anak mereka dalam membaca dan menghafalkan Qur’an,” jelasnya.

Makmun yang juga merupakan Ketua Panitia pada simaan itu mengingatkan kepada para orangtua agar tidak menyalahkan anaknya jika menghadapi kendala dalam menghafalkan kalam Illahi.

“Jika anak memiliki kendala atau susah dalam menghafal, jangan malah menyalahkannya, bahwa itu kekurangannya betul, tapi sebaiknya memotivasi dan support jauh lebih penting,” tegasnya.

Baca Juga: Canyoneering, Cara Lain Menikmati Keindahan Curug

Kegiatan yang diikuti oleh santri dengan jenjang Tsanawiyah dan Aliyah tersebut bertujuan mengevaluasi dan menjadi acuan bagi para guru (asatidz) untuk mengambil langkah strategis.

“Dengan kegiatan ini diharapkan kita bisa mengevaluasi dan menjadi rujukan dalam mengambil langkah strategis ke depannya dalam melahirkan hafidz dan hafidzoh,” tutupnya.

Simaan tersebut akan dibagi beberapa thoifah (kelompok) dan akan ada dua model atau tahapan simaan, pertama simaan umum, yaitu orangtua dan asatidz memberikan soal kemudian santri melanjutkan ayat apa selanjutnya. Kedua simaan bersama orangtuanya masing-masing. (L/rhm/P1)

Mi’raj News Agency (MINA).

Baca Juga: Negara-Negara Eropa Larang Gunakan Ponsel di Sekolah 

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
MINA Millenia
Indonesia
Breaking News