Bekasi, MINA – Kebijakan baru dalam seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2019, sekarang membuka peluang bagi santri alumni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) bisa ikut mendaftar sebagai peserta PBSB 2019.
Namun demikian, tidak semua siswa MAN bisa mendaftar PBSB. “Peluang ini hanya bisa diikuti oleh santri alumni MAN yang dilahirkan dan berada dan/atau menjadi bagian dari pondok pesantren (ponpes), serta siswanya menjadi santri yang mukim di pesantren tersebut,” kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi di Bekasi, Selasa (5/3).
Dikutip dari rilis Kemenag, menurut Zayadi, ada banyak MAN yang menjadi bagian dari ponpes. Ponpes Tambak Beras misalnya, memiliki MAN dan menjadi bagian dari Pesantren Tambak Beras. MAN tersebut berada di lingkungan pesantren dan siswanya juga menjadi santri yang juga mukim.
“Santri MAN demikianlah yang saat ini kita beri kesempatan mendaftar PBSB,” ujarnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Kita ingin menghasilkan mahasantri yang lebih baik lagi dari pencapaian selama ini, mahasantri yang kuat dalam prinsip, tetapi luwes dalam memilih cara, lebih-lebih dalam urusan mu’amalah pada urusan sosial kemasyarakatan. Maka sikap moderat dalam beragama itulah yang yang menjadi karakter santri,” jelas Zayadi.
PBSB kali pertama dibuka pada 2005. Program ini menjadi bagian afirmasi Kementerian Agama terhadap santri pondok pesantren. Hingga sekarang, PBSB sangat diminati santri. Pada 2018, 290 kuota diperebutkan oleh 12.386 santri pendaftar. (R/R05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun