Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sapta Nirwandar : Potensi Wisata Halal Indonesia Sangat Besar

habibi - Ahad, 22 Oktober 2017 - 18:30 WIB

Ahad, 22 Oktober 2017 - 18:30 WIB

584 Views ㅤ

Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar. Foto: Royhanul Iman/MINA

Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar. Foto: Royhanul Iman/MINA

 

Jakarta, MINA – Ketua Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar mengatakan, potensi wisata halal atau wisata syariah di Indonesia sangat besar. Bukan hanya karena Indonesia negara dengan penduduk Muslim terbesar, tetapi juga karena banyaknya daerah tujuan wisata syariah.

“Kita juga punya potensi alam, potensi sejarah dan budaya kita yang berkaitan dengan budaya Islam, ” kata Sapta saat ditemui usai acara The 1st International Conference and Expo on Halal, State and Society in Asia Pacific di Jakarta, Ahad (22/10).

Ia menambahkan, saat ini pemerintah juga tengah menggalakkan program wisata termasuk wisata halal. Beberapa akses ke daerah wisata juga dikembangkan guna menarik pengunjung. Menurutnya sampai saat ini terdapat 2 juta wisatawan Muslim yang datang ke Indonesia.

Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen

“Di berbagai tempat kita mulai berkembang akses dan pak Presiden juga sekarang menetapkan salah satu prioritas wisata termasuk di dalamnya wisata halal atau wisata syariah,” katanya.

Sapta yang pernah menjadi Wakil Menteri Pariwisata  juga berpesan kepada masyarakat sekitar daerah wisata untuk ramah kepada pengunjung, karena tamu adalah ibarat saudara harus dihormati jangan sebaliknya, apalagi sampai melakukan pemerasan itu tidak boleh karena bukan adat warga Indonesia.

Ia mengatakan selanjutnya, saat ini halal lifestyle sudah menjadi tren di berbagai negara di belahan dunia dan tidak hanya diminati masyarakat Muslim saja bahkan non-Muslim juga. Karena banyak orang percaya halal itu baik atau sehat.

“Banyak orang percaya, halal lifestyle berdasarkan keinginan hidup sehat mereka. Gaya hidup ini tidak diikuti oleh Muslims aja, tapi non-Muslim juga,” kata Sapta dalam penyampaian materinya di acara konferensi tersebut.

Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku

Ia menambahkan, jumlah penduduk Muslim di dunia itu sebanyak 1,8 miliar orang dari 25% penduduk dunia populasi 7 miliar. Penduduk Muslim tinggal di 57 negara yang tergabung di Organisasi Kerjasama Islam (OKI) anggotanya diantaranya adalah Indonesia, Malaysia, Turki, Pakistan, Iran, Mesir, Arab Saudi dan UEA.

Dalam materi paparannya, ia mengatakan, negara-negara anggota OKI memiliki produk domestik bruto (PDB) sebesar 6,7 triliun dolar AS. Kebutuhan umat Islam sama-sama diketahui adalah produk yang berlandaskan halal.

Halal tidak hanya soal makanan atau minuman saja, tetapi juga di bidang wisata, farmasi, kosmetik, keuangan Islam, fashion, dan perawatan medis. Potensi halal di dunia sangat besar termasuk di Indonesia sendiri.

Pada tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia melebihi 250 juta, dengan Muslim
populasi sekitar 238 juta (88%). Oleh karena itu, populasi Muslim di Indonesia adalah
terbesar di dunia.

Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?

“Dalam hal PDB Indonesia telah mencapai 888,5 miliar Dollar Amerika Serikat dengan rata-rata pendapatan per kapita lebih dari 3.500 dollar AS, yang membuktikan bahwa Indonesia adalah negara pasar potensial untuk bisnis gaya hidup halal,” kata Sapta.

The 1st International Conference and Expo on Halal, State and Society in Asia Pacific (ICE-HASSAP) 2017 sendiri diselenggarakan di Jakarta sejak 21 Oktober hingga 22 Oktober 2017. Dengan pemateri diantaranya dari Amerika Serikat, Jepang, dan Indonesia.

Pemateri dari Indonesia diantaranya, Ketua Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar, Chairman of Research and Development BNM Ferdi Ferdian, Ketua Umum Yayasan Produk Halal Indonesia (YPHI) Dr. Muhammad Yanis Musdja, dan Managing Director Mi’raj News Agency (MINA) Shafril A. Lubis. (L/R08/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Halal

Rekomendasi untuk Anda