Jakarta, MINA – Pemimpin Umum Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency) Shafril A. Lubis menegaskan, pelaksanaan peran media dalam menyosialisasikan aspek halalan thoyiban (halal lagi baik) dapat memperluas pemahaman masyarakat pada kewajiban mengonsumsi dan menggunakan produk terjamin kehalalan dan kethoyyibannya.
Menurut Shafril, secara paralel konsumsi halal akan mendorong berkembangnya produksi barang dan jasa halal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi berbasis halal yang berujung pada kesejahteraan yang bersumber dari keridhoan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Untuk itu, lanjut dia, selayaknya semua media yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab moral atas pola hidup halal harus memberikan perhatian penuh dan turut berperan menyosialisasikan aspek halalan thoyiban ini.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
“MINA sebagai kantor berita Islam berkepentingan untuk menyosialisasikan informasi tentang produk halal dan baik ini, karena sangat sesuai dengan misinya untuk menegakkan citra Islam yang membawa rahmat bagi alam semesta, rahmatan lil alamin,” kata Shafril dalam Konferensi Internasional tentang Halal dan Masyarakat di Asia Pasifik (The 1st International Conference & Expo on Halal, State, and Society in Asia Pasific/ICE-HASSAP 2017) di Jakarta, Sabtu (21/10).
Konferensi internasional yang digagas Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menghadirkan 57 pemateri dari dalam dan luar negeri.
Pada kesempatan ini, Shafril Lubis menyampaikan makalah dengan judul “Role of Media in Accelerating Socialization of Halalan Thoyiban Products and Lifestyle / Peran Media dalam Mempercepat Sosialisasi Produk dan Gaya Hidup Halalan Thoyiban.”
Panitia IC-HASSAP akan meneruskan makalah-makalah yang disampaikan pada konferensi yang digelar dua hari ini Sabtu-Ahad (21-22/10) untuk dijadikan jurnal ilmiah yang terindeks Scopus atau Thomson Reuters.
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
Shafril yang menjadi pembicara dalam konferensi ini mengatakan, peran yang diemban MINA ini sangat relevan dengan upaya menyadarkan ummat Islam akan kewajibannya menjauhi makanan dan produk haram tanpa mengesampingkan pemberitaan akan kebaikan dan manfaat konsep halal dan produk baik bagi seluruh manusia.
“Pengalaman MINA dalam menggelar Konferensi Internasional Media Islam (ICIM) di Wisma Antara Jakarta, pada 25-26 Mei 2016, yang menyepakati dibentuknya Aliansi Media Muslim Internasional (International Muslim Media Alliance – IMMA) akan sangat bermanfaat atas peningkatan sosialisasi halal thoyyiban ini,” imbuhnya.
Untuk mempercepat dan memperluas implementasi pola hidup halal, MINA bermitra dengan lembaga-lembaga yang fokus pada kajian halal dan bersinergi melakukan peran sosialisasi termasuk melaksanakan pelatihan, menginisiasi pertemuan-pertemuan serta memfasilitas penulisan buku tentang konsep dan aplikasi halalan thoyiban.
Shafril mendorong peningkatan efektifitas sosialisasi halal thoyyiban dengan saling bersinergi antar media massa di seluruh dunia yang fokus pada isu ini. Perkembangan yang ada bisa mendorong terbentuknya komunitas media sehingga cara sosialisasi halalan thoyyiban semakin efektif.
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah
Kantor Berita MINA didirikan pada 18 Desember 2012 oleh Jaringan Pesantren Al-Fatah, Emergency Rescue Committee (MER-C) dan Radio Silaturahim (RASIL). Menyiarkan berita dalam tiga bahasa yakni Indonesia, Arab dan Inggris. (L/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan