
sby
" width="300" height="256" /> Foro: Kemlu.org.Kairo, 27 Rabiul Awal 1434/8 Februari 2013 (MINA) – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-12 dibuka dengan pengamanan yang super ketat. KTT berlangsung di Hotel Fairmont Towers di kawasan Heliopolis, Kairo, Mesir. KTT ini dihadiri 27 kepala negara, di antaranya Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Agenda KTT adalah membicarakan perang sipil di Suriah dan pertempuran melawan militan Islam di Mali. Presiden Senegal Macky Sall mendesak perlunya dukungan kedaulatan Mali yang terancam oleh “kelompok teroris” yang melakukan “kejahatan” terhadap rakyat Mali.
Selain itu, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono tampil mengesankan dalam konferensi ini. Ia memberikan desakan kepada 27 kepala negara yang hadir agar OKI tidak “Mandul” juga dihormati oleh Dunia. Secara gamblang SBY menuntut agar OKI memiliki peran dan pengaruh yang besar bagi Dunia. Ia menyampaikan beberapa desakan yang perlu dilakukan oleh OKI.
Pertama, OKI harus menjadi net contributor terhadap perdamanain dan keamanan dunia. Net contributor dapat membantu penyelesaian konflik. “Di Suriah, kita perlu bekerjasama mengakhiri konflik dan kekerasan,” tegasnya.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Kedua, OKI harus menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan ekonomi dan ekuitabilitas kesejahteraan dunia. Negara-negara OKI memiliki dua pertiga migas dunia, kombinasi GDP (Gross Domestic Product) atau Produk Domestik Bruto merepresentasikan 8,3 persen dari ekonomi global. “Kita bisa berbuat lebih banyak karena ada fakta sebagian besar umat berada di bawah garis kemiskinan,” imbuhnya.
Ketiga, OKI harus menjadi net-contributor dalam mendorong demokrasi dan mempromosikan dan memproteksi HAM. “Pada level global, kita dipanggil untuk lebih mengintensifkan kontribusi kita dalam mempromosikan toleransi dan dialog antar keyakinan dalam tataran global” pungkasnya.
Program terakhir yang diikuti presiden SBY pada KTT ke-12 OKI ini adalah sesi khusus tentang pembahasan masalah-masalah Palestina. Dalam sesi ini, SBY diminta untuk mengemukakan pandangannya terkait permasalah tersebut.
Sementara itu, pengamanan ketat tampak di Kairo, terutama di akses menuju lokasi KTT OKI. Para tentara dan polisi Mesir berjaga-jaga sepanjang jalan dengan menenteng senjata laras panjang.
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara
Untuk masuk ke Hotel Fairmont, pengunjung juga harus menjalani pemeriksaan ketat. Tempat-tempat vital, seperti Istana Presiden Mesir juga dijaga ketat. Maklum, di tempat ini, beberapa hari lalu terjadi demonstrasi ribuan orang menentang Mursi.(L/K11/R2).
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin