Bandung, MINA – Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Selasa (26/12) mengatakan bahwa 102 unit rumah rusak, 14 rumah rusak berat, 2 rumah rusak sedang dan 62 rusak ringan. akibat diterjang Banjir Bandang dan angin kencang di Kabupaten Bandung Jawa Barat.
“Sementara enam rumah mengalami rusak ringan akibat banjir bandang,” kata Abdul Muhari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut rumah yang rusak akibat angin kencang ini rata-rata mengalami kerusakan di bagian atap. Tapi ada juga bangunan yang roboh hingga rata dengan tanah.
Sementara itu, rumah rusak yang berada di bantaran sungai rata-rata rusak di bagian dinding belakang akibat banjir bandang.
Bukan hanya rumah yang rusak, bencana hidrometeorologi yang diawali dengan curah hujan tinggi ini juga mengakibatkan enam warga mengalami luka ringan. Warga tersebut terluka setelah tertimpa material bangunan.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Selain itu, kejadian ini juga berdampak terhadap 312 jiwa atau 82 KK yang tinggal di wilayah Kecamatan Baleendah, Ciparay dan Anjarsari terdampak bencana angin kencang. Sementara banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot berdampak pada 303 unit rumah.
Sementara itu, menurut prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan deras disertai petir juga angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bandung hingga akhir 2023.
“BNPB mengimbau masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan,” kata Abdul Muhari. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung