Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 110 Warga Asing Dievakuasi dari Gaza, Palestina

Insaf Muarif Gunawan - Kamis, 2 November 2023 - 10:25 WIB

Kamis, 2 November 2023 - 10:25 WIB

4 Views

Gaza, MINA – Sebanyak 110 warga asing telah dievakuasi dari Jalur Gaza, Rabu (1/11 )melalui gerbang penyeberangan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir.

“Saat ini Rafah merupakan satu-satunya pintu untuk masuk dan keluar Gaza,” Direktur Media Penyeberangan Perbatasan Rafah, Mohsen,  mengatakan, saat diwawancara Anadolu Agency.

“Sekitar 110 pemegang paspor asing meninggalkan Jalur Gaza,” kata Mohsen.

Ia mengatakan, selain warga asing, sebanyak 17 ambulans yang mengangkut warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel juga keluar dari Gaza melalui Rafah.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Sementara sebanyak 20 truk pengangkut bantuan kemanusiaan turut memasuki Gaza pada Rabu lalu.

“Selama sepekan terakhir, total truk pengangkut bantuan yang telah memasuki Gaza mencapai 237. Jumlah itu

Sebanyak 110 warga asing sudah berhasil meninggalkan Gaza melalui gerbang penyeberangan Rafah pada Rabu lalu. Itu merupakan pertama kalinya terdapat lalu lintas manusia melalui Rafah sejak Israel mulai membombardir Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu,” ucap Mohsen.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengungkapkan, saat ini terdapat 10 WNI di Jalur Gaza. Namun dari kesepuluh WNI tersebut, yang bersedia dievakuasi hanya tujuh orang. Tiga lainnya memilih tinggal di Gaza karena mereka merupakan relawan Medical Emergency Rescue Committee (MERC), yakni organisasi sosial kemanusiaan asal Indonesia.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

“Ketiga WNI itu memang memilih tetap tinggal untuk menjalankan tugas kemanusiaan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina dan kita hargai pilihan tersebut,” kata Judha dalam pengarahan pers bersama Menlu Retno pada Rabu lalu.

Wikipedia: MER-C adalah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela dan mobilitas tinggi. Pendiri utama organisasi ini adalah Joserizal Jurnalis, seorang aktivis dan dokter ahli bedah tulang.

MER-C telah melaksanakan lebih dari 300 misi kemanusiaan bencana alam, perang dan konflik, baik dalam negeri maupun luar negeri. Keanggotaan MER-C disebut relawan yang mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela, dan mobilitas tinggi

Judha menjelaskan, sesuai UU Nomor 37 tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri, tugas negara adalah menyelamatkan WNI dari zona berbahaya ke lokasi yang aman. Namun prosesnya harus dilakukan secara sukarela.

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

“Kami tidak bisa memaksa. Negara bertugas menyiapkan dan menyediakan fasilitas (evakuasi) tersebut, tapi pilihan kembali ke pribadi masing-masing WNI,” ucap Judha.

Saat ini Israel masih terus membombardir Gaza dengan serangan udara. Israel juga sudah meluncurkan operasi pertempuran darat sejak akhir pekan lalu. Sejauh ini, jumlah warga Gaza yang terbunuh sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023 lalu telah mencapai lebih dari 8.700 jiwa. Sementara korban luka melampaui 21 ribu orang. (R/R8/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda