Sebanyak 40 Jamaah Umrah KBIH Al-Fatah Akan Berangkat Senin ini

Cileungsi, Kab Bogor, MINA – Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Fatah memberangkatkan 40 peserta ibadah Umroh Spesial ke Tanah Suci bersama Imaam Yakhsyallah Mansur pada Senin (3/4).

Dalam sambutannya, Imaam Yakhsyallah Mansur mengatakan, umrah adalah bagian dari ibadah dalam wujud memakmurkan rumah-rumah Allah, sebagai orang yang beriman ibadah umrah adalah menjadi tamu Allah.

“Ibadah umrah merupakan salah satu dianjurkan bagi umat muslim yang mampu dari segi materi, dan umrah kegiatan berziarah ke  tempat rumah Allah,” kata Imaam Yakhsyallah saat pelepasan Jamaah Umrah KBIH Al-Fatah di Gedung Auditorium Muhyiddin Hamidy, Cileungsi, Bogor, Ahad (2/4).

“Ibadah umrah berkunjung menuju Kabbah untuk melaksanakan ibadah, tujuannya semata-mata mengharap ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan meneladani Rasulullah melalui penerapan tata cara umrah sesuai sunnah,” imbuhnya.

Alhamdulillah kata Imaam Yakhsyallah, Ibadah Umrah yang dilaksanakan akan menjadi bagian dari makmurkan rumah-rumah Allah.

Lebih juah Imaam Yakhsyallah menjelaskan, sabar itu ada tiga macam, yaitu sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi maksiat dan sabar dalam menghadapi takdir, dalam melaksanakan ibadah umrah mesti harus ikhlas.

“Manasik diperlukan untuk memberi pemahaman kepada calon jamaah umrah tentang tujuan utama mereka ke tanah suci,” katanya.

Dia menjelaskan, tata cara pelaksanaan ibadah umroh, mulai dari rukun, persyaratan, wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama ibadah umrah.

“Mudah-mudahan kita diberikan keluasan hati, untuk melaksanakan ibadah umrah  meninggalkan tempat tinggal dankeluarga, ini permasalahan biasa kita dihadapi,” kata Imaam Yakhsyallah.

Direktur Utama Travel Syawal, Muhammad Aidil mengapresiasi KBIH Al-Fatah  yang telah mempercayai untuk memberangkatkan kembali jamaah umrah Al-Fatah ini menjadi kebahagiaan dalam memberikan pelayanan.

“Jamaah umrah Al-Fatah adalah bagian dari keluarga Travel Syawal, maka aspirasi dan dukungan dari bapak-ibu dan kami akan memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.

Aidil menjelaskan, untuk pemberangkat pastinya, akan memberikan layanan terbaik, namun ada hal yang tidak dapat dilakukan seperti hal teknis, maupun dari kebijakan pemerintah Arab Saudi dan Indonesia.

“Pihaknya mencontohkan seperti alasan teknis pesawat mengalami penundaan dari pihak maskapai Arab Saudi, kita harus mengikuti mereka, tentu hal ini menjadi pahala yang terbaik,” katanya.

“Yang awalnya umrah akan dilakukan selama 9 hari namun sekarang jadi 10 hari, Insya-Allah kita akan membantu bapak-ibu untuk selalu berdekatan duduknya pas di pesawat. Juga kondisi penginapan hotel bintang 3 karena mengalami penuh,  sekarang jadi hotel bintang 4,” katanya.

Aidil mengatakan, pihaknya akan memberikan kenyamana terbaik, hingga bapak ibu bisa menyesuaikan, displin waktu menjadi peraturan saat melaksanakan ibada umrah.

“Ada berapa hal yang dilarang saat melaksanakan umrah diantaranya, jangan membawa artibut Palestina hal seperti itu harus kita ikuti, agar tidak menyulitkan memberangkatan,” ujarnya. (L/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.