Srinagar, 9 Syawwal 1438/3 Juli 2017 (MINA) – Dalam jangka waktu kurang dari sebulan, pasukan pemerintah telah membunuh setidaknya tiga komandan militan tertinggi di distrik Pulwama dan Anantnag, Kashmir.
“Intelijen kuat terbukti berguna dan membantu pasukan untuk melacak militan aktif,” kata Direktur Jenderal Polisi Jammu dan Kashmir SP Vaid pada hari Ahad (2/7). Demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Seorang pejabat polisi lain yang berbicara dalam status anonim mengatakan, terjadi peningkatan operasi antimilitansi dan pasukan keamanan telah memutuskan untuk menargetkan komandan militan lebih dulu.
Tiga komandan militan tertinggi bernama Sabzar Ahmad Bhat, Junaid Matto dan Bashir Lashkari telah terbunuh di Kashmir Selatan.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Lashkari telah disalahkan karena membunuh seorang Petugas Kantor Stasiun dan lima polisi di Achabal, distrik Anantnag. Ia terbunuh 16 hari setelah serangan tersebut.
Setelah dibunuhnya komandan Hizbab Sabzar di daerah Tral, distrik Pulwama, Angkatan Darat mengeluarkan daftar 12 militan yang paling dicari yang aktif di Jammu dan Kashmir. Dalam daftar tersebut termasuk komandan tertinggi Lashkar-e-Toiba (LeT) dan Hizbul Mujahideen, yaitu Sabzar, Junaid dan Lashkari.
Seorang perwira senior Angkatan Darat mengatakan bahwa mereka ingin “menciptakan kekosongan” di barisan militan dengan melacak para pemimpin mereka. (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina