Masjid Baiturrahman adalah sebuah masjid yang terletak di kota Banda Aceh, Aceh, Indonesia.
Masjid ini memiliki sejarah yang panjang dan berperan penting dalam sejarah Aceh.
Masjid Baiturrahman pertama kali dibangun pada tahun 1612 oleh Sultan Iskandar Muda.
Namun, masjid ini kemudian dihancurkan oleh gempa bumi pada tahun 1873 yang mengguncang wilayah Aceh dan sekitarnya.
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Sudan di Lebanon Mohon Dievakuasi
Setelah gempa bumi tersebut, masyarakat setempat memutuskan untuk membangun kembali masjid ini pada tahun 1879.
Pembangunan kembali Masjid Baiturrahman ini menjadi momen penting dalam sejarah Aceh.
Pada saat itu, Aceh sedang berjuang melawan penjajahan Hindia Belanda.
Pembangunan masjid ini dianggap sebagai simbol perlawanan Aceh terhadap penjajahan Belanda.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Oleh karena itu, pembangunan masjid ini didukung oleh rakyat Aceh secara luas.
Selama Perang Aceh yang berlangsung dari tahun 1873 hingga 1904, Masjid Baiturrahman menjadi tempat berkumpul dan berdoa bagi para pejuang Aceh yang melawan penjajah Belanda.
Masjid ini juga menjadi tempat persidangan dan pengadilan bagi para pemimpin dan pejuang Aceh yang ditangkap oleh Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, Masjid Baiturrahman tetap berperan penting dalam sejarah Aceh.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Pada tahun 2004, Aceh dilanda gempa bumi dan tsunami yang sangat besar. Masjid Baiturrahman menjadi salah satu bangunan yang selamat dari bencana tersebut.
Setelah bencana itu, masjid ini menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang yang kehilangan rumah dan keluarga mereka.
Masjid Baiturrahman tetap menjadi salah satu simbol penting dalam sejarah Aceh.
Masjid ini juga menjadi tempat penting bagi umat Islam di Aceh untuk beribadah dan mempererat hubungan antara umat Islam di Aceh dan Indonesia.
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
Arsitektur masjid
Arsitektur Masjid Baiturrahman menggabungkan gaya arsitektur Aceh tradisional dengan sentuhan arsitektur modern.
Masjid ini memiliki bentuk segi delapan dengan lima kubah besar yang melambangkan Rukun Islam.
Setiap kubah dihiasi dengan kaligrafi Arab yang indah dan terdapat juga kaligrafi khas Aceh di bagian atas mihrab.
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh
Pada bagian dalam, masjid ini memiliki atap yang tinggi dengan balok kayu yang besar dan dinding yang dilengkapi dengan panel-panel ukiran kayu dan ukiran batu.
Hal ini menghasilkan suasana yang sangat khas Aceh. Selain itu, masjid ini memiliki taman yang indah di sekelilingnya yang ditanami pohon-pohon hijau dan bunga-bunga yang indah.
Di dalam masjid, terdapat ruang utama dengan mihrab yang menghadap ke arah kiblat.
Ruang ini dihiasi dengan ukiran kayu dan kaligrafi yang indah di dinding dan langit-langit.
Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung
Terdapat juga serambi yang luas di depan ruang utama yang dilengkapi dengan berbagai ornament dan ukiran kayu yang indah.
Selain itu, Masjid Baiturrahman juga dilengkapi dengan menara yang menjulang tinggi dan menghasilkan pemandangan yang indah dari kota Banda Aceh.
Menara ini berfungsi sebagai tempat muadzin untuk memanggil umat Islam untuk sholat.
Secara keseluruhan, arsitektur Masjid Baiturrahman adalah perpaduan yang harmonis antara gaya arsitektur tradisional Aceh dan gaya modern.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel
Hal ini membuat masjid ini menjadi bangunan yang sangat indah dan bersejarah, serta menjadi ikon penting dalam sejarah Aceh dan Indonesia.(A/R2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pejuang Palestina Punya Cara Tersendiri Atasi Kamera Pengintai Israel