Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Aceh, Simbol Keagungan Islam di Nusantara

Rendi Setiawan - Jumat, 31 Maret 2023 - 15:07 WIB

Jumat, 31 Maret 2023 - 15:07 WIB

18 Views ㅤ

Masjid Baiturrahman adalah sebuah masjid yang terletak di kota Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

Masjid ini memiliki sejarah yang panjang dan berperan penting dalam sejarah Aceh.

Masjid Baiturrahman pertama kali dibangun pada tahun 1612 oleh Sultan Iskandar Muda.

Namun, masjid ini kemudian dihancurkan oleh gempa bumi pada tahun 1873 yang mengguncang wilayah Aceh dan sekitarnya.

Baca Juga: 24 Brigade Militer dan Perekrutan Ribuan Pejuang di Gaza

Setelah gempa bumi tersebut, masyarakat setempat memutuskan untuk membangun kembali masjid ini pada tahun 1879.

Pembangunan kembali Masjid Baiturrahman ini menjadi momen penting dalam sejarah Aceh.

Pada saat itu, Aceh sedang berjuang melawan penjajahan Hindia Belanda.

Pembangunan masjid ini dianggap sebagai simbol perlawanan Aceh terhadap penjajahan Belanda.

Baca Juga: Luar Biasa, Sherly Polwan Banyumas Jawa Tengah Hafal Al-Quran 30 Juz

Oleh karena itu, pembangunan masjid ini didukung oleh rakyat Aceh secara luas.

Selama Perang Aceh yang berlangsung dari tahun 1873 hingga 1904, Masjid Baiturrahman menjadi tempat berkumpul dan berdoa bagi para pejuang Aceh yang melawan penjajah Belanda.

Masjid ini juga menjadi tempat persidangan dan pengadilan bagi para pemimpin dan pejuang Aceh yang ditangkap oleh Belanda.

Setelah Indonesia merdeka, Masjid Baiturrahman tetap berperan penting dalam sejarah Aceh.

Baca Juga: Menelusuri Museum Al-Quran dan Wahyu di Kawasan Budaya Hira Makkah

Pada tahun 2004, Aceh dilanda gempa bumi dan tsunami yang sangat besar. Masjid Baiturrahman menjadi salah satu bangunan yang selamat dari bencana tersebut.

Setelah bencana itu, masjid ini menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang yang kehilangan rumah dan keluarga mereka.

Masjid Baiturrahman tetap menjadi salah satu simbol penting dalam sejarah Aceh.

Masjid ini juga menjadi tempat penting bagi umat Islam di Aceh untuk beribadah dan mempererat hubungan antara umat Islam di Aceh dan Indonesia.

Baca Juga: Sapi Bima Milik Arifin Ahmad, Pilihan Utama Hewan Qurban di Jakarta

Arsitektur masjid

Arsitektur Masjid Baiturrahman menggabungkan gaya arsitektur Aceh tradisional dengan sentuhan arsitektur modern.

Masjid ini memiliki bentuk segi delapan dengan lima kubah besar yang melambangkan Rukun Islam.

Setiap kubah dihiasi dengan kaligrafi Arab yang indah dan terdapat juga kaligrafi khas Aceh di bagian atas mihrab.

Baca Juga: Urgensi Pengelolaan Keuangan Keluarga Islami

Pada bagian dalam, masjid ini memiliki atap yang tinggi dengan balok kayu yang besar dan dinding yang dilengkapi dengan panel-panel ukiran kayu dan ukiran batu.

Hal ini menghasilkan suasana yang sangat khas Aceh. Selain itu, masjid ini memiliki taman yang indah di sekelilingnya yang ditanami pohon-pohon hijau dan bunga-bunga yang indah.

Di dalam masjid, terdapat ruang utama dengan mihrab yang menghadap ke arah kiblat.

Ruang ini dihiasi dengan ukiran kayu dan kaligrafi yang indah di dinding dan langit-langit.

Baca Juga: Kisah 70 Tahun Lalu, Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne

Terdapat juga serambi yang luas di depan ruang utama yang dilengkapi dengan berbagai ornament dan ukiran kayu yang indah.

Selain itu, Masjid Baiturrahman juga dilengkapi dengan menara yang menjulang tinggi dan menghasilkan pemandangan yang indah dari kota Banda Aceh.

Menara ini berfungsi sebagai tempat muadzin untuk memanggil umat Islam untuk sholat.

Secara keseluruhan, arsitektur Masjid Baiturrahman adalah perpaduan yang harmonis antara gaya arsitektur tradisional Aceh dan gaya modern.

Baca Juga: Pekerja Indonesia di Saudi Ini Ogah Pulang Gara-Gara Suaminya Diambil Orang

Hal ini membuat masjid ini menjadi bangunan yang sangat indah dan bersejarah, serta menjadi ikon penting dalam sejarah Aceh dan Indonesia.(A/R2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Di Istanbul, Minim Bahasa Sesat di Jalan

Rekomendasi untuk Anda