Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SEJUMLAH 40 SANTRI MALAYSIA IKUTI SANLAT DI AL-FATAH LAMPUNG

Nur Hadis - Selasa, 9 Desember 2014 - 16:49 WIB

Selasa, 9 Desember 2014 - 16:49 WIB

947 Views

Ustadz Zahwan, Perwakilan IMTIAZ Melaka saat memberikan sambutannya di Ponpes A-Fatah Lampung. Photo By : Hadis MINA
Ustadz Zahwan, Perwakilan IMTIAZ Melaka saat memberikan sambutannya di Ponpes A-Fatah Lampung. Photo By : Hadis MINA
Ustadz Zahwan, Perwakilan IMTIAZ Melaka saat memberikan sambutannya di Ponpes A-Fatah Lampung. Photo By : Hadis MINA

Para Pelajar Sekolah Menengah IMTIAZ Melaka saat mengikuti pembukaan Sanlat Kembara Huffaz di Pondok Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Lampung. (Foto : Hadis/MINA)

Bandar Lampung, 16 Shafar 1436/9 Desember 2014 (MINA) –Sejumlah 40 santri Sekolah Menengah Imtiaz, Melaka, Malaysia  mengikuti Pesantren Kilat (Sanlat)  Kembara Huffaz 2014 di Pondok Pesantren Al-Fatah, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, 9-17 Desember 2014.

Dalam sambutannya pada acara pembukaan, di Masjid At-Taqwa, Kompleks Al-Fatah, Selasa, (9/12), Ustadz Zahwan atas nama Pengasuh Imtiaz berharap program ini dapat mempererat persaudaraan Muslim Indonesia dan Malaysia.

“Kami sudah beberapa kali ke Indonesia, dan ini merupakan kegiatan kedua pelajar Imtiaz di Al-Fatah Lampung, kami berharap kunjungan ini semakin mempererat persaudaraan antara Muslim Indonesia dan Malaysia, terutama generasi pelajarnya, “ katanya.

Zahwan juga menyampaikan salam dari Pemimpin tertinggi Imtiaz, Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi yang juga Menteri Dalam Negeri Malaysia untuk keluarga besar Al-Fatah.

Baca Juga: Hamas Dorong Pembentukan Pemerintahan Nasional Palestina

“Dato Menteri juga sedang menyiapkan waktu untuk dapat berkunjung ke perkampungan Islam Pesantren Al-Fatah,” ujarnya.

Kembara Huffaz 2014 ini merupakan program pendalaman ilmu Al-Qur’an dan keislaman yang dilaksanakan selama kurang lebih sepuluh hari. Kerjasama antara Pondok Pesantren Al-Fatah Lampung, Indonesia dengan Sekolah Menengah Imtiaz Melaka, Malaysia.

Sementara Pembina Utama Pondok Pesantren Al-Fatah, H. Muhyiddin Hamidy dalam sambutannya mengatakan tidak ada perbedaan antara santri Indonesia dengan santri di Malaysia.

“Semua sama, tidak ada perbedaan antara santri Al-Fatah dan santri Imtiaz, kita bukan dua, tetapi satu, satu Islamnya, satu kiblat, satu kitab, satu nabi, “ tegasnya.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Picu Bencana di Jateng, 27 Orang Meninggal Dunia

Menurutnya, santri Malaysia tidak perlu menganggap kunjungan ini seperti merantau ke negeri orang lain.

“Ini adalah negeri kalian juga, jangan merasa sebagai tamu, dan kalian tidak sedang merantau ke negeri orang lain, ini adalah negeri kalian juga, “ ujarnya.

Mewakili Camat Kecamatan Natar, H. Sugito menyambut kedatangan santri malaysia semoga bisa beraktivitas dengan baik dan nyaman di Ponpes Al-Fatah, Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan ini.

Sementara itu, Ir. Novirzal,S.Pd. atas nama panitia mengharapkan agar para pelajar asal negeri jiran dapat mengikuti seluruh kegiatan sanlat dengan baik.

Baca Juga: Bangun Kembali Gaza, AWG Serukan Sinergi Bersama untuk RSIA Indonesia 

Sebelumnya, selama tiga bulan Sekolah Imtiaz di Melaka mengadakan Program Hafaz Aqso diikuti 59 pelajar, dengan bimbingan asatidz dari Al-Fatah Indonesia. Sejumlah 54 pelajar di antaranya lulus hafala 30 juz Al-Quran.

Program pendalaman Islam dan hafalan Al-Quran akan terus dikembangkan hingga ke sekolah-sekolah lain ke negeri jiran Malaysia dan Thailand.

Beberapa hari lalu, sejumlag lima asatidz utusan Al-Fatah mengadakan safari dakwah ke Pattani, Thailand Selatan. Beberapa sekolah Islam di Pattani diagendakan mengadakan kerjasama serupa dengan Al-Fatah dalam pengembangan Al-Quran, Bahasa Arab plus Jurnalistik Islam. (L/K08/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Jakarta Banjir, Jalur Transportasi Publik Terganggu di Beberapa Wilayah

Rekomendasi untuk Anda

Sosok
Sosok
Indonesia