Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah Kepala Negara Berjuang Atasi Krisis Qatar

taufiq - Selasa, 6 Juni 2017 - 17:33 WIB

Selasa, 6 Juni 2017 - 17:33 WIB

496 Views ㅤ

Peta Negara-negara Teluk - antaranews.com -

Peta Negara-negara Teluk – antaranews.com –

Dubai, 11 Ramadhan 1438/6 Juni 2017 (MINA) – Pemutusan hubungan diplomatik yang dilakukan oleh beberapa negara teluk terhadap Qatar mendorong sejumlah kepala negara sahabat berupaya keras mencari solusi mengakhiri krisis tersebut.

Emir Kuwait, Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, atas permintaan Qatar, dijadwalkan hari ini (6/6) bertolak ke Saudi dalam rangka mediasi konflik antara kedua belah pihak.

Seperti diketahui sebelumnya, Saudi bersama Bahrain dan Uni Emirat Arab, Senin (5/6), mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik mereka dengan Qatar karena dianggap mendukung terorisme.

Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan segera melakukan pembicaraan telepon dengan sejumlah kepala negara terkait upaya mengatasi krisis teluk beberapa saat setelah pengumuman pemutusan hubungan diplomatik tersebut.

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Turki mendorong upaya dialog dan bersedia membantu menyelesaikan perselisihan antara Qatar dan negera-negara Arab.

Kantor berita Turki Anadolu, menyebutkan Erdogan telah menghubungi di antaranya Emir Qatar Tamim bin Ahmad, Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz, Emir Kuwait Sabah Al-Ahmad dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut sumber pemerintah Turki, dalam pembicaraan tersebut Erdogan menekankan kepada mereka pentingnya menciptakan situasi damai dan stabilitas di kawasan.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Sudan Omar Al-Bashir, melalui sambungan telepon menyampaikan dukungannya kepada Emir Kuwait menengahi krisis teluk.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Sudan, melalui kementerian luar negerinya, menyeru pihak-pihak yang berseteru untuk mendinginkan suasana dan mengakhiri perselisihan. Sudan menyatakan siap bekerja bersama negara-negara lainnya mengatasi konflik.

Iran juga meminta semua pihak menyelesaikan perselisihan melalui cara damai dan dialog. Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif telah menelpon sejumlah menlu koleganya di Turki, Indonesia, Iran dan Oman untuk membahas perkembangan terakhir di kawasan.

“Para tetangga itu permanen geografi tidak mungkin diubah. Kekerasan tidak pernah bisa jadi solusi. Dialog adalah keharusan, khususnya selama bulan Ramadhan yang terberkahi,” tulis Zarif melalui akun Twitternya.

Sekelompok negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar pada 5 Juni, dengan menuduh negara Teluk yang kaya gas itu mendukung ekstremisme.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Bahrain, Uni Emirat Arab, Yaman dan Maladewa bergabung dengan Saudi dan Mesir, dalam memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, dengan tuduhan Doha memiliki “kelompok teroris dan sektarian yang bertujuan untuk mengacaukan kawasan, termasuk Ikhwanul Muslimin, Daesh (ISIS) dan Al-Qaeda.” (T/Taufiq/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Internasional
Timur Tengah
Timur Tengah
Timur Tengah
Breaking News