Riyadh, MINA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Muslim World League (MWL atau Rabithah ‘Alam Islamiy), Dr. Muhammad Al-Issa memuji Indonesia sebagai negara teladan yang perlu ditiru oleh setiap negara di dunia, karena mampu menjaga keharmonisan di tengah keanekaragaman etnik, budaya dan agama.
“Sangat sulit menemukan negara lain yang semampu Indonesia dalam mengelola perbedaan yang dimilikinya,” kata Sekjen MW saat bertemu dengan Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abul Aziz Ahmad di Riyadh, Arab Saudi.
Menurut keterangan pers KBRI Riyadh pada Senin (24/1), pertemuan tersebut diselenggarakan untuk membahas upaya peningkatan hubungan kerja sama Indonesia dengan MWL, terutama dalam menangani ideologi radikal, penguatan dan penyebaran konsep ‘Wasathiyah Islam’ (Moderasi Islam).
Dubes RI menyampaikan terima kasih atas pandangan positif Sekjen MWL terhadap Indonesia seraya mengharapkan agar MWL dapat terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam menyebarkan pemahaman ‘Wasathiyah Islam’ di Indonesia melalui berbagai program kerja sama.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
“Penguatan dialog menjadi sangat penting dalam memelihara kehidupan beragama yang harmonis, baik antar sesama muslim maupun antara muslim dan non-muslim di Indonesia,” kata Dubes RI.
Salah satu misi utama MWL adalah menyebarkan pemahaman ‘Wasatiyah Islam’ kepada dunia serta melawan ideologi radikal dan Islamofobia dengan bijaksana (hikmah), sesuai tuntunan Islam.
Menurut Dr. Al-Issa, perumusan konsep ‘Wasatiyah Islam’ telah tertuang dalam Piagam Mekah yang ditandatangani oleh banyak ulama dari berbagai negara di dunia dan berbagai mazhab Islam.
Dengan adanya Piagam tersebut, umat dengan sangat mudah dapat membedakan kelompok dengan konsep ‘Wasathiyah Islam’ yang benar dan kelompok dengan konsep baru atau yang mencampuradukkan konsep Islam dengan agama lain.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Sementara dalam menghadapi Islamofobia, perlu dikedepankan metode dialog dengan membangun hubungan baik antar umat beragama.
Islamofobia yang berkembang di Eropa selain disebabkan oleh ketidaktahuan tentang Islam, juga dipengaruhi oleh ulah umat Islam sendiri yang tidak menunjukkan perilaku Islam yang benar. Namun demikian, dengan dibukanya kantor khusus MWL di Eropa, banyak perubahan positif dari pribadi-pribadi yang tadinya memusuhi Islam, menjadi sahabat dan mencintai Islam.
Dubes RI dan Sekjen MWL sepakat bahwa siapapun harus menghormati aturan dan budaya yang mengikat di suatu tempat. Dalam hal umat muslim menjadi kelompok minoritas di suatu negara, aturan dan budaya yang berlaku di negara tersebut harus dihormati. Begitu juga ketika umat muslim menjadi kelompok mayoritas, harus mengedepankan toleransi dengan penganut agama lain. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional