New York, MINA – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Rabu (19/12) menyambut baik persetujuan resmi Perjanjian Global untuk Migrasi yang aman, tertib dan teratur di Majelis Umum.
“Perjanjian ini sementara mengarah pada tindakan yang manusiawi dan masuk akal yang menguntungkan negara-negara asal, transit dan tujuan serta para migran sendiri,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari VOA.
Ia mengatakan, perjanjian ini dimaksudkan sebagai kerangka kerja bagi kerja sama global. Ini bukan perjanjian mengikat dan tidak ada kewajiban hukum bagi negara-negara yang memberlakukannya.
Di konferensi di Marrakesh, Maroko, awal bulan ini, Majelis Umum memilih setuju 152 lawan 5, dengan 12 negara abstain dari hasil yang mendukung perjanjian tersebut.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
VOA memberitakan, ada 250 juta migran di seluruh dunia. Meskipun sebagian besar bermigrasi dengan cara biasa, sebagian lainnya menempuh bahaya besar, di tangan penyelundup dan pedagang manusia.
Sementara itu, Amerika Serikat mundur dari perundingan perjanjian ini pada Desember tahun lalu terkait masalah kedaulatan ketika para delegasi berkumpul di Meksiko untuk membahasnya.
Pada pemungutan suara hari Rabu, Wakil Asisten Menteri Biro Kependudukan, Pengungsi dan Migrasi AS, Andrew Veprek, menyatakan tentangan Washington itu.
Ia menekankan pentingnya pemerintahan Trump melindungi perbatasan AS dan mengatur migrasi ke Amerika. (T/Sj/RI-1)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)