Kuala Lumpur, MINA – Pihak berwenang sedang menyelidiki sebab kebakaran di Sekolah Tahfidz Darul Quran Ittifaqiyah Jalan Keramat Ujung Kuala Lumpur, mencurigai dengan adanya bahan kimia di tempat kejadian.
Kebakaran yang mengakibatkan kematian 23 orang, terdiri dari 21 santri dan 2 guru pengajar, menurut Direktur Penyelamat Kebakaran dan Penyelamatan Kuala Lumpur Khirudin Drahman, bahwa dugaan awal munculnya api disebabkan oleh korsleting listrik, telah dikesampingkan setelah meninjau bukti yang diperoleh dan kesaksian saksi.
“Setelah kami melakukan pemeriksaan menyeluruh dan menggunakan Unit K-9 (anjing pelacak), kami menemukan bahwa api bermula dari luar asrama di lantai dua,” ujar Khirudin.
“Anjing-anjing pelacak juga mengendus bekas bahan kimia di sekitar area tersebut, yang telah kami kirim ke laboratorium kami,” katanya kepada Free Malaysia Today, Kamis (14/9).
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Khirudin menambahkan, mereka yang selamat dari tragedi mengatakan kepada pihak berwenang bahwa mereka tidak dapat keluar asrama melalui pintu.
“Ada dua tabung gas masak di depan pintu asrama,” katanya. Padahal, “Tabung seharusnya ditempatkan di dapur di lantai bawah.”
Kepala Polisi Kuala Lumpur Amar Singh mengatakan, awalnya polisi menduga terjadi hubungan pendek yang menyebabkan kebakaran tersebut.
Namun Komisi Energi yang datang ke lokasi menyatakan, tidak ada tanda-tanda hubungan pendek, atau bahkan overloading output listrik.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Menurut Khirudin, itu bukan dari korsleting. Sebab, jika begitu, api akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai menjadi besar. Sementara api itu menyebar dengan sangat cepat.
Ketika ditanya apakah dia menduga bahwa api itu disebabkan oleh seseorang yang bekerja atau belajar di sekolah tahfidz tersebut, dia mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran belum mulai menyelidiki kemungkinan tersebut.
“Kita harus menunggu sampai uji coba dilakukan, dan kami akan menyerahkan hasilnya kepada polisi agar mereka selidiki,” katanya.
Karena, imbuhnya, jika kebakaran itu disebabkan oleh kecerobohan, maka itu akan dianggap sebagai kejahatan yang berada di bawah yurisdiksi polisi.
“Tapi kami ingin menyelesaikan ini secepat mungkin, karena semua orang ingin tahu apa yang menyebabkan kebakaran,” katanya.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Menurut petugas pemadam kebakaran di sana mengatakan bahwa api itu terjadi di salah satu kamar tidur sebelum shubuh. Petugas pemadam kebakaran dari stasiun terdekat di tempat kejadian dalam beberapa menit datang. Namun sebagian besar santri sudah hangus terbakar terperangkap di dalam gedung. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza