Jakarta, MINA – Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid atau biasa disapa Gus Sholah, tutup usia hari Ahad (2/2) malam.
Gus Sholah wafat dalam usia 77 tahun di RS Harapan Kita Jakarta, setelah dirawat beberapa hari secara intensif karena komplikasi penyakit yang dideritanya.
Gus Solah lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 11 September 1942. Is adalah adik
kandung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Gus Sholah meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Gus Sholah pernah
menjabat Ketua PBNU Periode 1999-2004.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Gus Sholah juga banyak bergerak di berbagai organisasi antara lain PMII Komisariat ITB (1964-1966), Sekretaris Jenderal DPP Inkindo (1991-1994), dan Ketua Departemen Konsultansi Manajemen Kadin (1994-1998).
Dia juga pernah mendirikan Ikatan Konsultan Manajemen Indonesia (1995), Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Umat (PKU) (1998-Oktober 1999).
Gus Sholah adalah pendiri Yayasan Wahid Hasyim (1985), dan Sekretaris Badan Pendiri Yayasan Wahid Hasyim (1999).
Dia juga pernah menjadi Wakil Ketua II Komnas HAM pada 2002-2007. Pada 2004, Gus Solah didukung Golkar untuk maju sebagai cawapres berpasangan dengan Wiranto.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Gus Sholah akan dimakamkan Senin petang di Ponpes Tebuireng, Jombang, tepat di sebelah makam Gus Dur. (RS1/P1)