Rabat, MINA – Lebih dari 30 anggota parlemen Maroko dan rekan-rekannya telah menulis surat kepada Lord Cameron, Menteri Luar Negeri Inggris untuk Urusan Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan, mendesak agar Rencana Otonomi Maroko segera diakui sebagai solusi yang paling layak untuk konflik Sahara Barat.
Surat yang dibagikan oleh Anggota House of Lords, Hugo Swire, di X belum lama ini tersebut menekankan pentingnya memperkuat aliansi dengan negara-negara stabil seperti Maroko untuk meningkatkan stabilitas regional dan keamanan internasional.
“Maroko merupakan negara terpenting di antara negara-negara mitra ini, Maroko adalah sekutu strategis utama di Afrika Utara, dengan nilai-nilai dan perspektif bersama yang penting bagi kedua negara kami,” tegasnya dalam keterangan diterima MINA, Ahad (26/5).
Menyoroti meningkatnya konflik di Timur Tengah dan meningkatnya ketidakstabilan di wilayah Sahel, surat tersebut menekankan pentingnya menyelesaikan masalah Sahara Barat “dengan cepat dan pragmatis.”
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Laporan ini memperingatkan terhadap separatisme atau perpecahan lebih lanjut, dan sebaliknya mendukung penguatan keterlibatan proaktif Maroko dalam meningkatkan keamanan dan stabilitas regional.
“Eskalasi berbahaya dan dampak bencana konflik di Timur Tengah telah meningkatkan penyebaran terorisme dan ekstremisme, memberikan peluang bagi milisi yang bermusuhan untuk memperluas jangkauan ideologis dan pengaruh mereka di luar perbatasan mereka,” bunyi surat itu.
Sahara Barat, Pusat Inovasi dan Kerja sama Internasional di Afrika
Selain itu, surat tersebut menggarisbawahi potensi ekonomi dan geopolitik kawasan Sahara Barat, dan menyebutkan pembangunan seperti pelabuhan di Dakhla sebagai bukti kemajuan berkelanjutan dan kerja sama internasional.
Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan
Menggambarkan kawasan ini sebagai “pusat inovasi dan kerja sama internasional di Afrika”, surat tersebut menyatakan bahwa kawasan ini memiliki potensi untuk “meningkatkan peluang energi secara signifikan, mengamankan rantai pasokan, dan memungkinkan akses ke pasar baru.”
Namun, surat tersebut menyarankan untuk sepenuhnya mewujudkan potensi ekonomi di kawasan ini, diperlukan dukungan dari lembaga keuangan Inggris seperti UKEF dan BII.
Laporan ini menyoroti dukungan serupa dari negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Perancis, dalam beberapa waktu terakhir.
Para penandatangan berpendapat, mendukung Rencana Otonomi Maroko sejalan dengan prinsip-prinsip Inggris dan komitmen internasional sekaligus berkontribusi terhadap perdamaian di wilayah tersebut.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
“Inisiatif Otonomi yang diusulkan Maroko untuk Sahara Barat, diimbangi dengan penghormatan terhadap tradisi lokal dan aspirasi demokrasi, menawarkan jalan yang layak menuju perdamaian dan stabilitas abadi,” tegas surat itu.
Dukung Posisi Maroko
Mengutip dukungan dari sekutu Barat dan lebih dari 80 negara di seluruh dunia, para anggota parlemen dan rekan-rekannya menekankan rencana otonomi sebagai jalan paling praktis dan pragmatis menuju stabilitas, dan mendesak Inggris untuk mengikuti contoh yang diberikan oleh sekutu utamanya.
“Dialog strategis Inggris-Maroko yang akan datang menghadirkan kesempatan tunggal bagi Inggris untuk mendefinisikan kembali peran dan pengaruhnya di kawasan,” demikian isi surat tersebut. “Maroko layak mendapatkan dukungan penuh dan tegas dari kami; ini adalah tanggung jawab kami, dan keamanan kawasan sangat menuntut hal ini.”
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan
Surat tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian seruan anggota parlemen Inggris yang mendesak pemerintah untuk mengakui inisiatif Maroko. Dalam beberapa bulan terakhir, ada tekanan yang meningkat terhadap Inggris untuk mendukung usulan solusi Maroko terhadap perselisihan yang sudah berlangsung lama.
Awal bulan ini, anggota parlemen Inggris Daniel Kawczynski memperbarui seruannya kepada pemerintah Inggris untuk mendukung posisi Maroko sambil menekankan status Maroko sebagai sekutu yang dapat diandalkan dan meningkatnya dukungan internasional terhadap pendiriannya terhadap Sahara Barat.
Anggota parlemen lainnya, seperti Liam Fox, juga menyerukan pengakuan kedaulatan Maroko, dengan alasan perlunya memperkuat hubungan antara kedua negara.[]
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Pengungsi Kembali ke Suriah setelah Jatuhnya Assad