Senator Demokrat Desak Biden Tak Masukkan Israel dalam Program Bebas Visa AS

(Photo: Nathan Posner/Anadolu Agency)

Washington, MINA – Lima belas senator Partai Demokrat mendesak pemerintahan Biden untuk tidak memasukkan Israel ke dalam Program karena kegagalannya dalam memberikan perlakuan yang sama kepada warga -Amerika yang ingin masuk ke negara tersebut.

Dikutip dari MEMO, Selasa, (12/9), seorang mengatakan, masuknya Israel ke dalam program ini bergantung pada pemenuhan semua persyaratan VWP, termasuk persyaratan untuk memperluas hak istimewa timbal balik kepada semua warga negara AS tanpa memandang asal negara, agama, atau etnis.

Israel, yang menghadapi batas waktu 30 September untuk memenuhi syarat warga negaranya agar bisa masuk bebas visa ke Amerika Serikat, mengatakan pihaknya telah melonggarkan akses melalui bandara utama dan di perbatasan Tepi Barat yang diduduki bagi warga , sehingga memungkinkan lebih dari 2.000 orang untuk menyeberang ke Amerika atau melalui Israel.

Baca Juga:  Peran Dakwah dalam Memperbaiki Akhlak Umat

Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan Program Bebas Visa harus berlaku untuk semua warga negara Amerika, termasuk mereka yang berada di Gaza. Namun, sejumlah warga Palestina-Amerika yang memiliki dokumen identitas Gaza mengatakan mereka telah dicegah memasuki Israel.

“Tidak ada ketentuan dalam undang-undang yang mengatur bahwa negara bebas visa dapat melakukan diskriminasi terhadap kelompok warga negara AS tertentu selama tujuh bulan pertama program hanya karena suatu negara mengklaim bahwa mereka akan memperlakukan semua warga negara AS secara setara selama lima bulan terakhir tahun fiskal program tersebut,” tulis para senator.

“Merupakan pelanggaran hukum jika kita mempercepat masuknya suatu negara ke dalam program pembebasan visa pada tahun tertentu padahal tidak memenuhi syarat dasar, hanya karena tidak jelas apakah pada tahun berikutnya dapat dilakukan akan mampu memenuhi kondisi dasar lainnya.”

Baca Juga:  Israel Buka Kembali Penyeberangan Erez ke Gaza

Selain itu, para senator mencatat, berdasarkan laporan yang mereka terima, warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki tidak dapat membawa kendaraan mereka ke Israel. Selain itu, mereka yang tiba di Israel dilarang menyewa kendaraan di bandara.

“Jika Amerika Serikat bertindak berdasarkan prinsip timbal balik, hal ini berarti bahwa kelompok warga Israel tertentu seperti mereka yang tinggal di permukiman tidak akan mendapat izin untuk menyewa mobil ketika mereka tiba di Amerika, atau akan menerima perlakuan berbeda dari orang Israel lainnya,” tambah para senator.

Para senator memperingatkan Blinken untuk memastikan bahwa Israel sepenuhnya memenuhi kriteria penerimaan sebelum dimasukkan dalam program pembebasan visa dan bukan setelah langkah tersebut dimulai.

Baca Juga:  Mahasiswa Generasi Baru di AS Beri Harapan kepada Palestina

“Meskipun kami berharap Israel akan memenuhi semua persyaratan di masa depan, masuknya Israel ke dalam program pembebasan visa tidak dapat mengorbankan prinsip perlakuan yang sama bagi semua orang Amerika dan prinsip timbal balik,” tulis mereka.

Surat tersebut diprakarsai oleh Senator Chris Van Hollen, yang dianggap sebagai salah satu kritikus utama pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, di kalangan Partai Demokrat. Penandatangan lainnya termasuk Senator Bernie Sanders, Elizabeth Warren dan ketua Komite Kehakiman Senat, Dick Durbin. (T/B03/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.