Washington, MINA – Lima belas senator Partai Demokrat mendesak pemerintahan Biden untuk tidak memasukkan Israel ke dalam Program Bebas Visa AS karena kegagalannya dalam memberikan perlakuan yang sama kepada warga Palestina-Amerika yang ingin masuk ke negara tersebut.
Dikutip dari MEMO, Selasa, (12/9), seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, masuknya Israel ke dalam program ini bergantung pada pemenuhan semua persyaratan VWP, termasuk persyaratan untuk memperluas hak istimewa timbal balik kepada semua warga negara AS tanpa memandang asal negara, agama, atau etnis.
Israel, yang menghadapi batas waktu 30 September untuk memenuhi syarat warga negaranya agar bisa masuk bebas visa ke Amerika Serikat, mengatakan pihaknya telah melonggarkan akses melalui bandara utama dan di perbatasan Tepi Barat yang diduduki bagi warga Palestina-Amerika, sehingga memungkinkan lebih dari 2.000 orang untuk menyeberang ke Amerika atau melalui Israel.
Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan Program Bebas Visa harus berlaku untuk semua warga negara Amerika, termasuk mereka yang berada di Gaza. Namun, sejumlah warga Palestina-Amerika yang memiliki dokumen identitas Gaza mengatakan mereka telah dicegah memasuki Israel.
Baca Juga: Pemerintah Palestina Desak Komunitas Internasional Hentikan Kekejaman Israel di Gaza
“Tidak ada ketentuan dalam undang-undang yang mengatur bahwa negara bebas visa dapat melakukan diskriminasi terhadap kelompok warga negara AS tertentu selama tujuh bulan pertama program hanya karena suatu negara mengklaim bahwa mereka akan memperlakukan semua warga negara AS secara setara selama lima bulan terakhir tahun fiskal program tersebut,” tulis para senator.
“Merupakan pelanggaran hukum jika kita mempercepat masuknya suatu negara ke dalam program pembebasan visa pada tahun tertentu padahal tidak memenuhi syarat dasar, hanya karena tidak jelas apakah pada tahun berikutnya dapat dilakukan akan mampu memenuhi kondisi dasar lainnya.”
Selain itu, para senator mencatat, berdasarkan laporan yang mereka terima, warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki tidak dapat membawa kendaraan mereka ke Israel. Selain itu, mereka yang tiba di Israel dilarang menyewa kendaraan di bandara.
“Jika Amerika Serikat bertindak berdasarkan prinsip timbal balik, hal ini berarti bahwa kelompok warga Israel tertentu seperti mereka yang tinggal di permukiman tidak akan mendapat izin untuk menyewa mobil ketika mereka tiba di Amerika, atau akan menerima perlakuan berbeda dari orang Israel lainnya,” tambah para senator.
Baca Juga: Israel Musnahkan 902 Keluarga di Gaza dan Hapus KK-nya
Para senator memperingatkan Blinken untuk memastikan bahwa Israel sepenuhnya memenuhi kriteria penerimaan sebelum dimasukkan dalam program pembebasan visa dan bukan setelah langkah tersebut dimulai.
“Meskipun kami berharap Israel akan memenuhi semua persyaratan di masa depan, masuknya Israel ke dalam program pembebasan visa tidak dapat mengorbankan prinsip perlakuan yang sama bagi semua orang Amerika dan prinsip timbal balik,” tulis mereka.
Surat tersebut diprakarsai oleh Senator Chris Van Hollen, yang dianggap sebagai salah satu kritikus utama pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, di kalangan Partai Demokrat. Penandatangan lainnya termasuk Senator Bernie Sanders, Elizabeth Warren dan ketua Komite Kehakiman Senat, Dick Durbin. (T/B03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Gedung Putih Benarkan Tewasnya Warga Amerika di Lebanon oleh Invasi Darat Israel