SENYUM IDUL ADHA ANAK-ANAK GAZA DI ANTARA PUING-PUING BANGUNAN

Anak-anak Gaza merayakan Iddul Adha (Foto: Alray)
Anak-anak Gaza merayakan Iddul Adha (Foto: Alray)

Oleh: Zaenal Muttaqin 

Dunia anak-anak di mana saja sama, penuh keceriaan dan senyum serta tawa menjadi bagian dari hari-hari mereka. Begitu pula dengan anak di Jalur Gaza yang kini masih porak poranda oleh agresi brutal Isarel selama 51 hari pada beberapa waktu lalu.

Seperti halnya dengan anak-anak lainnya di dunia, anak-anak di Gaza juga ingin tetap bergembira terlebih di hari-hari bahagia seperti hari raya, baik Iddul Fitri maupun Iddul Adha, mereka ingin merayakannya dengan keceriaan dan senyum bahagia

Pada hari raya kali ini dari gang-gang di antara puing-puing rumah yang hancur di Kota Gaza, anak-anak Gaza merayakan Idul Adha 1435 Hijriyah pada Sabtu (4/10) dengan caranya sendiri.

Berbalut pakaian baru dan indah disertai dengan senyum kegembiraan dan kesenangan serta kebahagiaan nampak di wajah lugu anak-anak Gaza, meskipun segala sesuatu yang ada di sekeliling mereka nampak porak-poranda dan mereka juga telah banyak kehilangan teman dan orang-orang yang mereka cintai.

Semua itu tidak menghalangi mereka untuk bergembira dan merayakan Hari Raya Idul Adha. Hal itu nampak dalam beberapa karya foto yang dipubilkasikan AlRay Media Agency dan dikutip dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Anak-anak Gaza merayakan Iddul Adha (Foto: Alray)
Anak-anak Gaza merayakan Iddul Adha (Foto: Alray)

Anak-anak Gaza juga berharap, kegembiraan juga dapat dirasakan pada saat Iddul Fitri mendatang. Karena saat Iddul Fitri kemarin mereka justru dalam kekalutan oleh suara bom dan ancaman senjata penghancur lainnya dari serbuan tentara Israel.

Selanjutnya mereka berharap dapat bebas tersenyum dan bebas mengenakan wewangian yang mereka inginkan pada setiap hari raya.

Mereka ingin bebas dari tekanan pendudukan Israel yang membuat kesuraman hidup mereka karena sebagai anak-anak dunianya harus jauh dari bau darah dan mesiu.

Perlu diketahui, serangan brutal Israel selama 51 hari lalu tentu menimbulkan dampak buruk terhadap psikologi anak-anak Palestina. Lebih dari 500 anak tewas oleh agresi itu dan sekitar 3.000 anak terluka bahkan banyak yang mengalami cacat permanen.

Melihat kondisi itu, beberapa organisasi internasional menyerukan kejahatan Israel harus dibawa ke mahkamah internasional, karena jelas menargetkan anak-anak dalam agresi militernya.

Perlu diketahui pula, agresi militer Israel terhadap Jalur Gaza terbaru itu telah menghancurkan lebih dari 9.800 rumah secara total dan sekitar 8.000 lainnya mengalami kerusakan parah yang tidak dapat dihuni kembali.

Sementara lebih dari 100 ribu warga Gaza Palestina tidak memiliki tempat tinggal, setelah agresi Israel 8 Juli lalu.

Anak-anak Gaza merayakan Iddul Adha (Foto: Alray)
Anak-anak Gaza merayakan Iddul Adha (Foto: Alray)

Menurut Wakil komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Flavia Pansieri dalam laporan tentang agresi Israel di Jalur Gaza selama musim panas ini, tercatat pada akhir operasi, lebih dari seperempat dari seluruh penduduk gaza, 497 ribu orang terlantar.

“Agresi Israel di Jalur Gaza musim panas ini menyebabkan tingkat kematian dan kehancuran bahkan lebih dahsyat dari sebelumnya,” katanya beberapa waktu lalu.

Pansieri mengatakan, total korban jiwa Palestina sebanyak 2.158. 1.479 dari mereka adalah warga sipil dan 506 dari mereka adalah anak-anak. (T/R11/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0