Ghouta Timur, MINA – Serangan udara dan artileri pasukan Pemerintah Suriah di Ghouta Timur telah memasuki pekan kedua. Laporan korban tewas sudah mencapai 500 orang sejak Ahad 18 Februari hingga Sabtu (24/2).
Aktivis oposisi Suriah melaporkan, gelombang baru serangan di wilayah kantong pinggiran timur ibu kota Damaskus itu menyebabkan tiga orang tewas, lebih dari selusin terluka, demikian The New Arab melaporkan.
Pengeboman Sabtu terjadi setelah Dewan Keamanan PBB menunda pemungutan suara mengenai sebuah resolusi yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan selama 30 hari di Suriah.
Pemungutan suara dijadwalkan hari Sabtu wakut New York, markas besar PBB, setelah tertunda di hari Jumat.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Diharapkan gencatan senjata yang dihasilkan bisa menghentikan pertempuran di Ghouta Timur, memberi kesempatan bantuan kemanusian masuk, dan evakuasi medis bisa dilakukan terhadap warga yang terluka. Dilaporkan lebih 2.400 orang mengalami cedera.
Organisasi pemantau Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) dan kelompok aktivis Ghouta Media Center mengatakan, serangan udara hari Sabtu menghantam beberapa daerah di wilayah Harasta, pinggiran kota terblokade itu.
Sebanyak 400.000 orang terjebak dalam kota yang dikuasai oposisi, sementara pasukan pemerintah telah memblokade dengan ketat sejak tahun 2013. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)