Shana’a, 8 Jumadil Awwal 1437/16 Februari 2016 (MINA) – Sebuah serangan udara koalisi Arab menargetkan gerbang utama kota dan menghancurkan monumen arkeologi bersejarah yang terletak di zona al-Qashla, di pintu masuk kota, kata seorang pejabat setempat.
Albawaba pada Senin (15/2) melaporkan, serangan udara menyebabkan kehancuran gerbang dan beberapa rumah sekitarnya, serta menyebabkan kerusakan parah pada monumen arkeologi yang dibangun sejak abad ke-2 Masehi.
Banyak keluarga masih terjebak di bawah puing-puing, kata pejabat itu. Ia menambahkan, tim penyelamat mengalami kesulitan untuk memasuki kota karena kerusakan besar yang disebabkan oleh serangan udara.
Serangan lainnya menewaskan empat warga dan lainnya terluka, di kota Kawkaban, distrik Shebam, provinsi Mahweet. Sebuah serangan yang datang sehari setelah warga mengadakan pelatihan menjahit.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
David Hollenberg, seorang pakar arkeologi yang bekerja di Yaman mengatakan, serangan koalisi Saudi sejak Maret 2015 lalu, menyasar pada beberapa situs bersejarah, barang antik berharga, termasuk naskah kuno abad ke-10.
“Padahal dalam naskah-naskah kuno di beberapa tempat, termuat tradisi budaya berkelanjutan dari abad ke-10 hingga saat ini. Setelah catatan sejarah itu hancur akibat bombardir yang menghancurkan bangunan tempat transkip disimpan, bab penting dari cerita tentang apa artinya menjadi manusia tidak dapat lagi dipulihkan,” kata Direktur Arab di Universitas Oregon, Amerika Serikat tersebut.
Diperkirakan terdapat sekitar 50.000 naskah dan buku tulisan tangan kuno, dan paling berharga adalah naskah-naskah berbahasa Arab yang belum diungkap dunia, menurut situs Yemeni Manuscript Digitization Initiative (YMDI). (T/P4/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata