London, MINA – Satu gelombang serangan udara pasukan pemerintah Suriah pada Ahad (3/12) menewaskan setidaknya 25 warga sipil dan melukai puluhan lainnya di Ghouta Timur dekat Damaskus.
Ghouta Timur adalah daerah kantong yang dikuasai oposisi dan dikepung bertahun-tahun oleh pasukan pemerintah Suriah sejak 2013.
Organisasi pemantau Observatorium untuk HAM (SOHR) yang berbasis di Inggris melaporkan, serangan paling mematikan terjadi di kota kecil Hammuriyeh yang menewaskan 17 warga sipil termasuk enam anak-anak.
Serangan udara lainnya melanda Arbeen, Beit Sawa, Harasta dan Misraba yang membunuh delapan warga sipil. Demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
SOHR mengatakan, setidaknya 75 orang terluka dan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat mengingat luka kritis yang diderita oleh belasan orang.
Pemogokan menimpa lingkungan perumahan dan menghancurkan sebuah toko kecil.
Diperkirakan 400.000 orang masih tinggal di daerah kantong tersebut.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa ratusan orang berisiko meninggal jika tidak dievakuasi untuk perawatan medis yang mendesak.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Kawasan tersebut merupakan satu dari empat zona “de-eskalasi” yang disepakati awal tahun ini oleh Rusia, Iran dan Turki.
Pemerintah Suriah sepakat pekan lalu untuk melakukan gencatan senjata di wilayah tersebut, bertepatan dengan dimulainya kembali perundingan perdamaian yang dipimpin PBB di Jenewa. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata