Jakarta, MINA – Pengurus Besar Serikat Tani Islam Indonesia (PB STII) melantik pengurus baru Periode 2019-2024 di aula Masjid Al-Furqon, Jakarta Pusat, Jumat (6/3).
“Tolak ukur keberhasilan dunia pertanian selalu dinilai dari aspek fisikal material mengikut arus modernsasi yang berorientasi pada developmentalisme dengan indikator kapitalistik. Namun parameter non fisik kurang diperhatikan,” kata Fathurrahman Mahfud, Ketua Umum PB STII, dalam sambutannya.
Ia mengatakan, pihaknya yakin peningkatan kapasitas hasil pertanian yang ditopang melalui teknologi, berakibat kepada peningkatan pendapatan.
“Peningkatan pendapatan di sektor pertanian dengan sendirinya akan menarik tenaga-tenaga produksi terutama generasi millennial untuk terjun dalam dunia pertanian,” kata Mahfud.
Menurutnya, melalui teknologi pascapanen yang mampu menambah nilai komoditi tersebut tentu akan mampu menambah nilai jual dan pendapatan.
“Budidaya pertanian yang beragam baik padi, palawija, horti sampai kepeternakan domba, kambing dan sapi juga peternakan ikan,” ujarnya.
STII berdiri sejak 26 Oktotober 1946 tetap konsisten dan istiqomah membangun pola affirmative action yakn terwujudnya masyarakat pertanian yang inclusive, sejahtera materialnya dan tunduk serta patut pada ketaatan ilahiyah sesuai dengan tujuan STII. (L/R4/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa