Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah 13 Tahun, Turkiye dan Mesir Gelar Latihan Laut Bersama di Mediterania Timur

Rana Setiawan Editor : Rudi Hendrik - Senin, 22 September 2025 - 21:31 WIB

Senin, 22 September 2025 - 21:31 WIB

29 Views

Salah satu kapal perang Angkatan Laut Mesir. (Foto: Seaforce)

Ankara, MINA – Kementerian Pertahanan Turki baru-baru ini mengumumkan bahwa Turkiye dan Mesir akan menggelar latihan laut bersama di kawasan Mediterania Timur pada bulan ini, menandai latihan gabungan pertama kedua negara dalam 13 tahun terakhir.

Latihan tersebut diberi nama Bahr El Sadaka atau “Laut Persahabatan” dalam bahasa Arab, dan secara resmi disebut Türkiye-Egypt Friendship Sea Naval Operations Special Exercise. Kegiatan akan berlangsung pada 22–26 September 2025, demikian Anadolu Agency melaporkannya dikutip MINA, Selasa (22/9).

Turkiye akan mengerahkan sejumlah alutsista utama, termasuk fregat TCG Orucreis dan TCG Gediz, kapal serang cepat TCG Imbat dan TCG Bora, kapal selam TCG Gur, serta dua jet tempur F-16. Sementara itu, Mesir juga akan mengikutsertakan beberapa unit angkatan lautnya.

Sebagai bagian dari agenda, pada 25 September akan digelar Distinguished Observer Day yang akan dihadiri Panglima Angkatan Laut Turkiye, Laksamana Ercument Tatlioglu, bersama mitranya dari Mesir.

Baca Juga: Netanyahu Tergetkan Normalisasi dengan Saudi dan Indonesia Sebelum Pemilu

Kementerian Pertahanan Turkiye menekankan bahwa latihan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kemampuan interoperabilitas antara kedua angkatan laut.

Langkah tersebut dipandang sebagai simbol penting pemulihan hubungan Ankara–Kairo setelah periode ketegangan panjang pasca-2013, sekaligus menunjukkan kesiapan kedua negara memainkan peran lebih besar dalam menjaga stabilitas kawasan Mediterania Timur.

Selama lebih dari satu dekade, kedua negara berada pada posisi berseberangan dalam sejumlah isu regional, termasuk konflik Libya dan sengketa eksplorasi energi di Mediterania Timur.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara mulai menunjukkan langkah rekonsiliasi. Pertemuan tingkat tinggi, kerja sama ekonomi, dan pembicaraan politik yang lebih intens membuka jalan bagi kembalinya kerja sama militer, sebuah indikator bahwa hubungan bilateral bergerak ke arah yang lebih stabil.[]

Baca Juga: Menlu Palestina Desak Uni Eropa Ambil Langkah Nyata Tegakkan Gencatan Senjata di Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia, Australia Sepakati Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (foto: Kemenhan RI)
Indonesia
Internasional