New York, MINA – Presiden Nusantara Foundation, Shamsi Ali mengatakan update perkembangan rencana pembangunan pesantren di US telah ditanda tangani kontrak pembelian lahan atau properti yang akan dijadikan pesantren.
“Alhamdulillah Rabbil alamin, Allahumma sholli alaa sayyidina Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shohbih. Amin. Alhamdulillah, Kamis 30 Nopember 2007 lalu, telah ditanda tangani kontrak pembelian lahan/properti yang akan kita jadikan pesantren. Walaupun penanda tanganan ini bersifat internal karena masing-masing pengacara kami masih dalam proses menyelesaikan semua hal yang terkait dengan hukum setempat,” ujar Shamsi Ali melalui pesan singkat via Whatsapp, Selasa (5/12).
Lanjutnya, Berikut akan disampaikan updates perkembangan rencana pembangunan pondok pesantren di Amerika. Selain sebagai informasi, juga semoga menjadi motivasi bagi semua untuk melakukan yang terbaik bagi kesuksesannya.
“Salah satunya adalah bahwa sebuah non profit ketika melepaskan kepemilikan harus memiliki izin dari State Attorney General. Insya Allah semua akan diselesaikan, kalau tidak minggu ini, akhir minggu depan. Dana yang telah dibayarkan sebagai DP saat ini adalah $275,000 termasuk berbagai biaya yang terkait,” katanya.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Dengan ditanda tanganinya kontrak pembelian maka sejak awal Januari 2018 mendatang akan dimulai pembayaran cicilan harga selebihnya, yaitu sebesar $400,000 dalam masa dua tahun mendatang.
“Rencananya mulai awal Januari juga akan dilakukan pembersihan dan renovasi gedung-gedung yang layak pakai. Sebagaimana telah disampaikan bahwa dalam lokasi saat ini ada delapan gedung. Empat di antaranya masih layak pakai dengan renovasi kecil-kecilan. Empat gedung inilah yang rencananya akan direnovasi. Sementara empat lainnya memang diharuskan untuk diruntuhkan (demolished) oleh aturan tata kota (town). Diperkirakan dana untuk pembersihan dan renonasi ini sekitar $150,000 – 200,000,” tandasnya.
Dia menambahkan, Jika proses pembersihan dan renovasi berjalan lancar maka akan direncanakan untuk memulai kegiatan di lokasi pada liburan musim panas (Juli-Agustus 2018) mendatang.
“Direncanakan awal Januari juga kita menghadirkan arsitek landscape, untuk melakukan studi lapangan bagi perencanaan pembangunan pondok. Sementara untuk pembangunan di lokasi diperlukan arsitek lokal yang paham aturan-aturan tata gedung di negara bagian Connecticut,”imbuhnya.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Lanjutnya, Pembangunan pondok pesantren akan dilakukan secara bertahap, berdasarkan pendanaan yang tersedia dan prioritas gedung/fasilitas yang diperlukan.
Tahapan
Jangka pendek: setahun ke depan dengan merenovasi gedung-gedung yang ada. Kegiatan pondok juga masih bersifat non permanent (belum full time).
Jangka menengah: dua-tiga tahun ke depan pembangunan masjid, asrama dan pemondokan. Insya Allah semoga pada tahap ini izin operasi pesantren full time telah keluar
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Jangka panjang: empat-lima tahun ke depan akan dimulai pembangunan rumah-rumah tradisional kedaerahan. Rumah-rumah ini akan menjadi guest house bagi pengunjung ke kota yang memang menjadi destinasi turis ini.
“Tujuan dari rumah-rumah tradisional kedaerahan ini, selain aspek ekonomi, juga bertujuan untuk mempromosikan Indonesia dengan kekayaan budaya maupun kekayaan hasil karya dan buminya,” tambahnya.
Untuk tujuan penggalangan dana bagi pembangunan pesantren, saat ini dipersiapkan proposal yang lengkap. Kegiatan-kegiatan pengumpulan pendanaan juga akan dilakukan melalui ragam usaha, baik di Indonesia maupun di US.
“Demikian updates disampaikan dengan harapan semoga menjadi motivasi untuk ikut mengambil bahagian dalam perjalanan ini,”
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel
Proyek ini adalah proyek besar, tidak saja karena dana yang diperlukan besar. Tapi juga akan menjadi catatan sejarah perjalanan dakwah di Amerika, dan sebagai kontribusi nyata bangsa Indonesia.
“Saya yakin, Indonesia memiliki tanggung jawab moral bahkan tanggung jawab kebangsaan untuk mengambil bagian dalam merespon kepada kesalah pahaman terhadap Islam di dunia Barat, dan di Amerika khususnya. Dan pesantren adalah “trade mark” dakwah dan pendidikan Islam di Indonesia,”
Jadilah bagian dari sejarah ini dengan kontribusi di: https://m.kitabisa.com/pesantrenamerika. Jika mengirimkan donasi langsung ke proyek, pengiriman dapat dilakukan melalui:
Nusantara Foundation, Inc.
Bank: TD Bank
Rekening: 4341946957
Routing: 026013673
Swift code: NRTHUS33xxx
Alamat: 593 Third Avenue New York, NY 10016
Baca Juga: Tiba di Peru, Prabowo akan Hadiri KTT APEC
(L/R07/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebelum Bertemu Prabowo, Biden Lebih Dulu Jamu Presiden Israel