Ramallah, MINA – Perdana Menteri Pemerintahan Sementara, Mohammad Shtayyeh, bertemu dengan delegasi anggota Kongres AS, termasuk Senator Cory Booker dan Senator Michael Bennett, di kantornya di Ramallah.
Pada pertemuan hari Ahad (3/3) itu, Perdana Menteri mengulangi seruan kepada Amerika Serikat untuk segera mendukung gencatan senjata, berupaya membuka penyeberangan guna membawa bantuan ke Gaza, dan menyediakan layanan dasar sebagai respons terhadap krisis kemanusiaan. WAFA melaporkan.
Ia mengatakan, penggunaan hak veto AS beberapa kali untuk mencegah resolusi pendukung gencatan senjata Gaza di Dewan Keamanan PBB mendorong Israel untuk menumpahkan lebih banyak darah di bawah kedok internasional.
Shtayyeh meminta AS untuk tidak menggunakan “veto” terhadap permintaan Palestina untuk menjadi anggota penuh di PBB, dan menyerukan AS untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara secara bilateral, dan agar pengakuan tersebut menjadi awal dari sebuah negara yang merdeka.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Jalur Gaza menghadapi bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat agresi Israel, dan memerlukan Marshall Plan yang mencakup bantuan, rekonstruksi, dan pemulihan ekonomi segera setelah agresi berhenti,” katanya.
Dia juga meminta AS untuk mengembalikan dana UNRWA, yang berkontribusi terhadap bantuan bagi ratusan ribu warga Palestina, pada saat Israel melakukan segala bentuk genosida melalui pembunuhan, kelaparan dan penghancuran. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon