Jakarta, MINA – Siaga darurat kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginisiasi kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2/10) mengatakan, Operasi OMC dilaksanakan selama dua hari dari tanggal 28 dan 29 September 2024.
Dalam pelaksanannya, operasi ini sudah berhasil menebar total bahan semai Natrium Chlorida (NaCL) sebanyak 6.000 kg di langit Nusa Tenggara Barat dengan rincian hari pertama 3.000 kg dan hari kedua 3.000 kg. Operasi OMC ini menargetkan awan potensial seperti pertumbuhan awan Cumulus Congestus yang dapat mencapai area target, demikian keterangan yang diterima MINA.
Abdul Muhari mengatakan, OMC juga menargetkan untuk membahasi lahan area kekeringan di wilayah NTB. Dengan cara memanfaatkan awan potensial untuk disemai sehingga dalam tujuan pembasahan lahan di area kekeringan dan titik hotspot karhutla dapat dioptimalkan.
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Tunanetra Internasional
“Dengan pesawat yang diberangkatkan dari Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin Sumbawa ini, menargetkan pada awan-awan yang berpotensi hujan di wilayah kekeringan dengan menggunakan NaCl,” ucapnya.
Lebih lanjut, Abdul Muhari mengatakan, awan-awan yang berpotensi hujan di wilayah kekeringan disemai menggunakan Kalsium Oksida (CaO) kepada awan-awan rendah yang berlayer, hal ini berfungsi untuk memanaskan lapisan atmosfer pada layer awan setelah disemai sehingga awan/kabut bisa terdispersi.
Disamping itu, OMC ini juga dimanfaatkan untuk redistribusi hujan dalam pengamanan event internasional MotoGP di sirkuit Mandalika. Dengan demikian, area venue sirkuit dapat di amankan dari potensi hujan hingga sore hari. []
Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Banyumas, Jateng Terendam Banjir
Mi’raj News Agency (MINA)