Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem Kesehatan Gaza Diperkirakan Butuh 12 Tahun untuk Pulih

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views

Kerusakan parah di dalam RS Indonesia di Gaza Utara akibat serangan Israel. (Foto: MER-C)

Jenewa, MINA – Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa pemulihan sistem kesehatan di Gaza, yang hancur total akibat serangan genosida penjajah Zionis Israel, akan membutuhkan waktu setidaknya 12 tahun.

Perkiraan mengkhawatirkan itu disampaikan dalam sebuah acara solidaritas bertajuk “Protes Besar di Tenda Putih” yang digelar di depan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, kemarin. Acara itu diselenggarakan oleh sekelompok profesional kesehatan untuk menyoroti krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza.

Kantor Berita WAFA melaporkan dikutip MINA, Ahad (2/2), Hussein Durmaz, seorang aktivis asal Turki dan anggota Inisiatif Kesehatan Internasional, mengumumkan pembentukan “aliansi kesehatan global untuk Gaza”, yang melibatkan lebih dari 100 organisasi kesehatan dari lebih dari 12 negara yang berpartisipasi aktif dalam aksi protes itu.

Ia menambahkan bahwa organisasi dari lebih dari 50 negara telah menandatangani pernyataan atau mengadakan aksi solidaritas serentak.

Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Kekerasan di Gaza Belum Pernah Terjadi dalam Sejarah Modern

Menurut para aktivis di acara tersebut, bahkan jika bantuan kemanusiaan tanpa hambatan dan upaya rekonstruksi diizinkan, pemulihan sistem kesehatan Gaza akan tetap memakan waktu minimal 12 tahun akibat kehancuran besar-besaran.

“Sebagai pekerja kesehatan, kami sangat terpengaruh oleh apa yang terjadi pada rekan-rekan kami di Palestina,” kata Nouria Belhaj, seorang tenaga kesehatan Prancis-Aljazair yang turut hadir dalam acara tersebut. “Kami menganggapnya sebagai tugas suci untuk berdiri dalam solidaritas penuh bersama mereka,” sambungnya.

Pekerja kesehatan asal Belanda, Sarah Ghali, menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melindungi pekerja kesehatan di Gaza dan Tepi Barat.  “Mereka berada di bawah serangan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tegasnya.

Ghali juga menyoroti kondisi bencana sistem kesehatan di Gaza, melaporkan bahwa lebih dari 1.400 serangan terhadap fasilitas medis telah terjadi sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan kematian lebih dari 1.000 tenaga kesehatan.

Baca Juga: Kunjungan Luar Negeri Perdana, Presiden Suriah Tiba di Arab Saudi

Protes di Jenewa ini merupakan bagian dari gerakan global yang lebih besar yang menuntut tindakan internasional segera untuk mengatasi krisis kesehatan yang parah di Gaza dan mendukung rekonstruksi jangka panjangnya.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: PM Kanada Balas Trump, Nakkan Tarif 25 persen pada Produk AS

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina