Baghdad, MINA – Seorang siswi Jerman yang kini menjadi jandanya militan Islamic State (ISIS) membeberkan rincian cara ia bergabung dengan kelompok bersenjata itu.
Linda Wenzel (16) yang ditangkap oleh pasukan Irak pada bulan Juli saat pasukan Irak membebaskan Mosul barat, bercerita kepada pengadilan Irak.
Ia mengaku masuk ke dalam ISIS melalui Fatema, seorang gadis Yordania yang meyakinkannya untuk masuk Islam pada tahun 2016. Demikian Iraqi News memberitakan yang dikutip MINA.
Fatema melibatkan Linda dalam jaringan sosial jihad, yang kemudian di dalamnya dia jatuh cinta kepada Mohamed alias Abu Usama Al-Shishani, seorang anggota ISIS.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Linda mengungkapkan, ia bercerita tentang perselisihannya dengan keluarganya kepada Mohamed.
Mohamed berjanji akan menikahi Linda jika pindah ke Turki. Pria itulah yang kemudian mengarahkan mengurus dokumen perjalanan.
Sesampainya di Turki, Linda mendapati bahwa Mahamed telah pergi ke Suriah, tapi pernikahan mereka kemudian tidak batal.
“Kami menikah melalui telepon,” kata Linda kepada surat kabar Dewan Peradilan Tinggi. Dia kemudian bergabung dengan suaminya melalui perbatasan Turki ke Suriah bersama sekelompok warga Chechen dari Kaukasia, kemudian sampai ke Mosul.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Ia mengatakan, suaminya tewas dalam aksi, tiga bulan setelah dia tiba di Mosul. Dia kemudian meminta untuk pulang ke Jerman, tapi permintaannya ditolak.
Mohamed tidak pernah berbagi rincian aktivitasnya di dalam ISIS kepada Linda. Mohamed menghabiskan sebagian besar waktunya di luar. Sedangkan Linda hanya hidup sebagai “pembantu rumah tangga”.
“Ketika pasukan Irak mendekat, kelompok tersebut mengumpulkan kami ke salah satu rumah sakit kota (Mosul). Ketika pertempuran diintensifkan di wilayah barat, tidak ada seorang pun dari kelompok tersebut yang melindungi kami. Jadi, kami harus berjalan ke luar hanya untuk menemukan pasukan Irak. Terlepas dari keganasan pertempuran, kami berhasil menjauh dari baku tembak,” kata wanita yang divonis hukuman mati itu. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata