Oleh: Nana Sudiana (Sekjend FOZ dan Direksi IZI)
Pandemi Covid-19 adalah musibah. Sekecil apapun musibah, sesungguhnya pasti akan dialami semua manusia teruma bagi orang-orang yang beriman. Musibah berupa wabah ini juga tak lain dari bagian dari takdir Allah Subhannahu Wata’ala. Semoga musibah ini juga merupakan bentuk lain kasih sayang Allah untuk semua makhluk-Nya.
Bagi amil zakat, musibah ini jelas berpengaruh pada lembaga dan juga dirinya. Bagi lembaga, pengaruhnya amat tergantung pada kemampuan lembaga masing-masing. Semakin kokoh dan kredibel sebuah lembaga pengelola zakat, maka akan semakin ia mampu mengurangi dampak negatif akibat Pandemi Covid-19 ini. Tulisan singkat ini bermaksud menggambarkan situasi “New Normal.” Gerakan Zakat Indonesia.
Ada tiga kemungkinan bentuk kasih sayang Allah Subhannahu Wata’ala di balik musibah yang menimpa hamba-hamba yang dicintai-Nya : Pertama, sebagai ujian keimanan (QS At Thalaq 2-3). Betapapun sulitnya sebuah ujian tentu saja ia sesuatu yang positif. Ia akan menguji seorang mukmin untuk tetap teguh dalam keimanan, bersabar, bertawakkal dan berserah diri hanya kepada Allah Subhannahu Wata’ala.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Kedua, sebagai pilihan Allah yang terbaik. Dibalik beratnya musibah pandemi ini, bisa jadi ada kemaslahatan yang Allah siapkan bagi manusia. Pandemi ini juga sangat mungkin pilihan terbaik bagi sebagian mukmin untuk meraih predikat syahid.
Sebagaimana sabda Rasulullah : “Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena tho’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR. Bukhari, no. 2829 dan Muslim, no. 1914).
Ketiga, sebagai teguran dan peringatan dari Allah Subhannahu Wata’ala. Teguran ini bisa jadi disebabkan karena kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Pada dasarnya, teguran ini juga sesungguhnya merupakan wujud dari kasih sayang Allah SWT kepada hamba-hamba yang dicintai-Nya. Teguran ini tak lain agar kita semua tak lupa akan adanya keberadaan Allah SWT dalam kehidupan kita. Kita juga bila merasa ada dosa dan kesalahan, mari segera bertaubat dan kembali pada-Nya.
“New Normal” Yang Belum Normal
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Masih ditengah suasana PSBB, beberapa waktu lalu, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menegaskan, masyarakat harus bisa berkompromi, hidup berdampingan, dan berdamai dengan Covid-19 agar tetap produktif. Terkait hal itu, pemerintah akan mengatur agar kehidupan masyarakat dapat kembali berjalan normal. Istilah ini selaras dengan asumsi banyak pihak yang menyebutnya dengan istilah “New Normal.”
Situasi “New Normal” yang terjadi sebenarnya wujud kompromi terhadap situasi Pandemi yang selama ini terjadi. Keterbatasan mobilitas dan aktivitas warga kini perlahan berubah. Masyarakat mulai keluar rumah dan beberapa pedagang kembali membuka lapak atau dagangan-nya masing-masing.
Walau sudah mulai memasuki “New Normal”, sejatinya situasi yang ada belum benar-benar pulih seperti sedia kala sebelum Pandemi. Berita tentang sulitnya ekonomi masih terdengar. Soal banyaknya yang di PHK, susahnya nyari makan, orderan pedagang yang sepi, usaha lagi seret dan berbagai bentuk kesulitan lain masih santer terdengar juga kabarnya.
Namun fakta-fakta terkini membuat kita tercengang. Sejumlah mall mulai ramai, pasar penuh sesak dengan penjual dan pembeli, jalanan juga ramai dan mulai padat. Kita juga melihat foto-foto dan video di bandara juga tak kalah ramai. Dan ini semua tentu saja menyesakan dada bagi mereka yang masih tetap mencoba setia untuk tetap di rumah alias #DirumahAja hingga saat ini.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Situasi “New Normal” dengan catatan data dari situs covid19.go.id per hari tanggal 19 Mei 2020 : Positif 18.496, Sembuh 4.467 dan meninggal 1.221 tentu tidak menyenangkan. Situasi ini membuat kita semua gamang. Dalam rentang sehari bahkan ada penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 496 orang seluruh Indonesia.
Kemungkinan untuk mengurangi kerisauan atas data yang terus bergerak naik, ada rencana ke depannya tidak akan ada lagi pengumuman secara berkala jumlah atau penambahan kasus Positif Covid-19. Yang akan dilakukan sebatas melaporkan kasus ODP seluruh Indonesia.
Amil Zakat, Jadilah Teladan Umat
Para amil, tetaplah bersabar dan berada dalam ketaatan. Taat untuk menjauhkan diri dari dampak negatif pandemi dan taat mematuhi para ulama umat untuk bersabar tidak beribadah di masjid-masjid dan mushola.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Para amil sebaiknya jangan ter-provokasi untuk ikut-ikutan keluar rumah demi melakukan hal-hal yang kurang penting. Selain untuk tetap menjaga kemungkinan terdampak, para amil juga harus tetap waspada menjaga keselamatan keluarganya.
Amil yang bertugas di lapangan tetap harus hati-hati dan mematuhi protokol keselamatan dan kesehatan yang ada, baik dalam kerangka kerja untuk melakukan penghimpunan zakat maupun pendistribusian dan pendayagunaan zakat. Yang sedang WFH atau masuk di kantor, sebaiknya tetap di rumah atau di kantor dengan tetap mematuhi anjuran menjaga kesehatan.
Para amil juga mohon jangan tergoda, ada baiknya jadi teladan. Cobalah selalu menjauhi kerumunan yang ada. Baik untuk tujuan jual beli maupun sekedar jalan-jalan. Harus dipikirkan dengan baik, ketika kita berada di kerumunan tadi, dari sekian banyak orang yang ada, bisa saja diantaranya ada yang berstatus OTG, ODP atau malah juga PDP.
Tetaplah para amil disiplin dan taat dengan aturan yang ada. Kita semua, harus mengambil inisiatif untuk berada di depan. Jadi teladan bagi keselamatan orang-orang sekitar kita. Jaga diri, ingat juga kelurga kita, orang-orang terdekat kita, lingkungan kita serta tetangga kita.
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Dengan kita tetap disiplin, kita menjadi kontributor bagi salah satu upaya memutus mata rantai penularan Covid-19. Kita tetap harus bersabar dengan kondisi saat ini untuk kebaikan jangka panjang.
Belajar dari Ramadhan, mestinya kita kini lebih sabar dan lebih ikhlas menghadapi Covid-19. Jangan terburu nafsu dan melalaikan kesehatan dan keselamatan kita dan orang sekitar kita.
Untuk semua amil zakat yang terus berjuang di garda depan untuk membantu mustahik, selamat hari zakat nasional, 27 Ramadhan 1441 H.
Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua, memberi kesehatan dan kekuatan untuk terus bekerja demi kebaikan sesama.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
27 Ramadhan 1441 H. Selamat Hari Zakat Nasional. Selamat Hari Zakat Online Nasional. Semoga Allah Jaga Para Amil dan Pejuang Kemanusiaan di Seluruh Negeri. (A/R8/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat