Jakarta, MINA – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengungkapkan setidaknya 2.891 dokumen rahasia terkait dengan pembunuhan mantan Presiden AS John F. Kennedy (JFK) pada 1963 ke publik.
Pada 1991, film konspiratif Oliver Stone yang berjudul “JFK” berhasil meramaikan kembali insiden kontroversial itu karena menggambarkan pembunuhan JFK didalangi agen pemerintah AS dari Biro Investigasi Federal (FBI), Central Intelligence Agency (CIA), dan militer.
Setidaknya 200 halaman dari dokumen tersebut berisi penyelidikan kunjungan pelaku penembakan JFK, Lee Harvey Oswald yang disebut pernah membelot menjadi agen Uni Soviet.
Data rahasia juga mengungkap laporan panjang mengenai plot dan program pembunuhan CIA, serta sejumlah halaman kuitansi dan pembukuan yang berjumlah ratusan ribu dolar untuk program rahasia itu. Pendanaan CIA mengalir sampai ke Kuba, Republik Dominika, Kongo, Vietnam utara dan selatan.
Baca Juga: Trump Akan Terapkan Lagi Kebijakan Deportasi Imigran
Salah satu dokumen, sebuah “ringkasan fakta” 1975 menemukan berbagai upaya CIA untuk membunuh pemimpin negara asing, termasuk pemimpin Kongo Patrice Lumumba dan Presiden Indonesia Soekarno.
CIA juga disebut bekerja sama dengan warga di dalam negeri Amerika Latin untuk menyingkirkan pemimpin mereka. Salah satunya plot organisasi itu untuk membunuh PM Kuba Fidel Castro.
“Komisi tersebut juga telah menetapkan bahwa CIA terlibat dalam pengiriman senjata dari negara ini kepada orang-orang di Republik Dominika, berusaha membunuh Jenderal Hellimo Trujillo (yang telah terlibat dalam usaha untuk membunuh presiden Venezuela),” tulis dokumen yang disiarkan The Guardian.
Isi dari dokumen tersebut lebih banyak berkaitan dengan upaya CIA dalam melumpuhkan Kuba pada tahun 1960-an dan 70-an, termasuk “Operasi Mongoose”.(T/RE1/RI-1)
Baca Juga: Trump Janji Dukung Agresi Israel di Gaza Jika Gencatan Senjata Dilanggar
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Titik Api Baru Muncul di California