London, MINA – Korban tewas secara keseluruhan dalam perang Suriah telah merangkak naik hingga 387.000 jiwa setelah konflik berlangsung selama 10 tahun, kata lembaga pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Rabu (9/12).
SOHR yang bergantung pada jaringan luas sumber di dalam Suriah, mengatakan, angka baru itu mencakup hampir 117.000 warga sipil, di antaranya lebih dari 22.000 anak-anak.
Penghitungan SOHR yang berbasis di Inggris sebelumnya dikeluarkan pada bulan Januari dan mencapai lebih dari 380.000 jiwa, Asharq Al-Awsat melaporkan.
Perang yang meletus pada tahun 2011 setelah penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah, sebagian besar telah mereda tahun ini karena gencatan senjata yang diadakan di Suriah barat laut dan perhatian dialihkan untuk menahan pandemi virus Corona.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Korban terakhir termasuk lebih dari 130.500 pejuang pro-pemerintah, di antaranya orang asing.
Lebih dari setengah korban adalah tentara Suriah, sementara 1.703 berasal dari kelompok Hizbullah Lebanon yang anggotanya telah berperang di Suriah sejak 2013.
Konflik tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 57.000 pejuang oposisi non-ekstremis.
Itu juga telah menewaskan lebih dari 67.500 ekstremis, terutama dari kelompok ISIS dan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sebuah kelompok yang didominasi oleh mantan anggota bekas afiliasi Al-Qaeda Suriah.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Lebih dari 12.500 pejuang Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi telah tewas dalam pertempuran melawan ISIS dan pasukan Turki.
Jumlah korban versi SOHR tidak termasuk sekitar 88.000 orang yang dikatakan meninggal karena penyiksaan di penjara yang dikelola pemerintah, atau ribuan orang yang diculik selama konflik dan masih hilang.
Setelah membalikkan keadaan perang dengan dukungan Rusia dan Iran sejak 2015, pemerintah Suriah kini menguasai sekitar dua pertiga negara. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)